Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuangan Orang Jompo Terus Meningkat di Singapura

Kompas.com - 27/06/2013, 22:25 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Warga Singapura sedang menyoroti meningkatnya pembuangan orang tua lanjut usia atau manula.

Dalam dua hari terakhir, kabar ditemukannya seorang manula berumur 82 telantar di Johor Bahru, Malaysia, mengejutkan penduduk negeri itu.

Manula Singapura ini berada dalam kondisi kotor, lapar, bau, dan lemah.

Aparat berwajib Malaysia menemukan kakek malang ini dan segera “menyelamatkannya”.

Pemerintah Malaysia telah memulangkan orang tua ini ke Singapura, dan untuk sementara dia ditampung di sebuah panti jompo.

Laporan terakhir mengabarkan, kakek malang itu telah dikembalikan ke keluarganya.

Saat ditampung di panti jompo, manula itu mengaku telah ditelantarkan keluarganya begitu saja.

Para pekerja sosial Singapura menjelaskan, kasus ini bukanlah hal baru di negeri kota tersebut.

Sudah banyak ditemukan manula dibuang ke luar negeri. Malaysia dan Indonesia menjadi tempat pembuangan "favorit".

Alasan pembuangan ini terutama karena menganggap orang tua menyusahkan, khususnya yang mengalami gangguan kesehatan.

Belum lama ini, seorang pria Singapura rela “mengirim” ibu kandungnya ke Indonesia.

Demi "membuang" ibunya, pria ini mengatakan mengirim ibunya ke Indonesia karena biaya pengobatan yang jauh lebih murah.

Perempuan malang ini kemudian menjual apartemennya dan pindah ke Indonesia.

Ironisnya, setelah pindah ke Indonesia, si anak menghilang begitu saja dengan membawa kabur hasil penjualan apartemen.

Beruntung, nasib perempuan tua ini diketahui dan dia dipulangkan kembali ke Singapura.

“Ini merupakan hal yang keji, menelantarkan orang tua sendiri kebingungan di tempat asing," kata Rachel lee, Asisten Direktur Fei Yue Family Service Centres.

Rachel menambahkan, perilaku ini merupakan masalah yang pelik di Singapura.

“Sulit untuk mencegah anak melakukan ini, kami tidak dapat mendeteksi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com