Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2013, 15:10 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com — Pemerintah Myanmar, Selasa (25/6/2013) malam, melarang peredaran majalah TIME edisi terbaru yang menyoroti kekerasan sektarian di negeri itu untuk "menghindari konflik baru".

Larangan untuk majalah TIME, yang memuat foto seorang biksu radikal yang diduga ikut memicu aksi anti-Muslim itu muncul meski Myanmar belakangan mulai melonggarkan sensor terhadap media massa.

Juru bicara Pemerintah Myanmar, Ye Htut, mengumumkan pelarangan ini lewat akun Facebook-nya.

"Artikel majalah TIME terbitan 1 Juli berjudul 'The Face of Buddhist Terror' dilarang dijual, diedarkan, atau diperbanyak demi mencegah konflik rasial dan agama lebih jauh," demikian Ye Htut lewat akun Facebook-nya.

Sejauh ini belum diketahui bagaimana Pemerintah Myanmar akan melakukan sensor terhadap sampul dan isi majalah yang juga diterbitkan secara online.

Sebelumnya, para pengguna media jejaring sosial di Myanmar menyuarakan kemarahan akibat pemuatan foto biksu Wirathu asal kota Mandalay, yang beberapa pernyataan anti-Muslimnya membuat konflik sektarian di Myanmar semakin rumit.

Istana Kepresidenan Myanmar pada Minggu (23/6/2013) menilai artikel terbaru majalah itu menciptakan "pemahaman yang salah terhadap agama Buddha".

Selain itu, Pemerintah Myanmar menilai artikel TIME tersebut dianggap memengaruhi upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi pascadua kerusuhan sektarian besar yang mengakibatkan puluhan warga —terutama warga Muslim— tewas dan ribuan orang harus kehilangan tempat tinggal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com