Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Kembali Bahas Keanggotaan Turki

Kompas.com - 25/06/2013, 19:40 WIB


BRUSSELS, KOMPAS.com
- Negara-negara Uni Eropa sepakat untuk memulai perundingan baru untuk membahas keanggota Turki setelah terhenti selama tiga tahun.

Namun kesepakatan yang dicapai pada Selasa (25/6/2013) di Brussel itu menetapkan perundingan akan dimulai akhir tahun ini, seperti dilaporkan wartawan BBC Chris Morris.

Usulan awal adalah memulai perundingan baru pada pekan ini namun ditentang oleh Jerman dan beberapa negara lain karena tindakan keras pihak berwenang atas para pengunjuk rasa belum lama ini.

Dan sempat ada kekhawatiran bahwa tindakan keras pemerintah terhadap gelombang pengunjuk rasa di Istanbul dan beberapa kota lain akan menghambat perundingan.

Sementara di Turki sendiri muncul pandangan bahwa perundingan keanggotaan Turki di Eropa itu akan terhenti sama sekali.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, ingin agar pesan dari ketidaksenangan atas tindakan pemerintah itu sampai ke Ankara.

Menjadi 'lebih penting'

Bagaimanapun beberapa pihak di Uni Eropa berpendapat bahwa gelombang unjuk rasa serta seruan para pengunjuk rasa untuk demokrasi yang lebih meluas dianggap membuat perundingan menjadi terasa lebih penting untuk membuat Turki tetap menjalin hubungan dengan Eropa.

'Sementara kami terganggu dengan tanggapan atas unjuk rasa damai di Turki baru-baru ini, saya yakin proses Uni Eropa merupakan alat yang paling efektif dalam mempengaruhi agenda reformasi di Turki," tutur Menteri Luar Negeri Republik Irlandia, Eamon Gilmore, seperti dikutip kantor berita AP.

''Reformasi yang diinspirasi oleh Uni Eropa telah memfasilitasi ruang yang semakin besar untuk protes damai dan mengungkapkan suara yang berbeda," tambahnya.

Pada prinsipnya yang disepakati adalah perundingan babak baru akan dimulai kembali tahun ini namun setelah laporan tahunan Komisi Eropa tentang kemajuan Turki dalam memenuhi undang-undang dan standar Uni Eropa.

Laporan itu akan diumumkan pada Oktober dan pula jelas perundingan akan dimulai setelah pemilihan umum di Jerman bulan September.

Gelombang unjuk rasa di Turki berawal pada 28 Mei lalu untuk menentang rencana pengembangan taman Gezi di Istanbul namun kemudian berkembang menjadi aksi menentang pemerintah setelah aparat menangani demonstran dengan kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com