"Saya bekas polisi, supaya Anda tahu. Tapi itu berarti tidak ada masalah, bro. Tidak ada masalah. Penumpang akan sampai ke tempat tujuan."
Seorang sumber lainnya mengatakan kepada ABC, dengan uang suap sekitar 7.000 dollar AS, polisi Indonesia akan mengawal pencari suaka hingga ke pesisir.
Dan, dengan tambahan 10.000 dollar AS lagi, mereka akan memastikan perjalanannya aman dan operasi penyelundupan tidak akan terganggu.
"Kalau sampai tertangkap, itu karena tidak ada koordinasi, tapi kalau ada koordinasi, mereka akan sampai ke Pulau Christmas," katanya.
Sebagai bagian dari investigasi gabungan, ABC dan Fairfax Media kemudian menghubungi Freddy Ambon melalui telepon. Dalam wawancara telepon, Freddy membantah keterlibatannya dalam penyelundupan manusia, bahkan sebelum ditanya.
Sumber ABC juga mengatakan, Freddy hanya nama samaran yang digunakannya dan nama yang sebenarnya adalah Muhammad Aksan.
Kepala Satuan Anti-Penyelundup Manusia Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Herry Pratowo mengatakan, ia tidak tahu tentang tuduhan keterlibatan polisi, tetapi akan melakukan pengusutan internal.
Sementara itu, juru bicara kepolisian Indonesia menolak tuduhan keterlibatan polisi dalam praktik penyelundupan manusia.