Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap, Singapura Minta Bukti Perusahaannya Terlibat

Kompas.com - 25/06/2013, 13:32 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Untuk menyikapi pernyataan pihak Indonesia bahwa perusahaannya terlibat dalam aksi pembakaran hutan di Riau, Pemerintah Singapura meminta klarifikasi.

Saat bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Andri Hadi, Permanent Secretary Kementerian Luar Negeri Singapura, Chee Wee Kiong, mendesak Pemerintah Indonesia memberikan bukti yang akurat.

Chee menjelaskan, ada sejumlah pernyataan yang kontradiktif dan membingungkan dari Pemerintah Indonesia. Klarifikasi dibutuhkan mengingat sejumlah menteri dan pejabat terkait menyampaikan pernyataan yang berbeda-beda. Chee menegaskan, Pemerintah Singapura tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap perusahaannya yang terlibat aksi yang merugikan masyarakat itu.

Namun, Chee sekali lagi menekankan kunci penegakan hukum yang paling utama tetap berada di pihak Indonesia. Peristiwa pembakaran terjadi di teritorial Indonesia dan sudah seharusnya aparat yang berwenang memproses para pelanggar hukum.

Chee juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Menteri ESDM Jero Wacik. Jero menyebut Singapura sebagai tetangga yang "tidak baik" walaupun sudah banyak meraup devisa dari gas dan turis Indonesia.

"Menghadapi krisis ini, pernyataan Pak Jero tidaklah membantu menyelesaikan masalah," tukasnya.

Dubes Andri menjelaskan akan sesegera mungkin menyampaikan "keluhan" negeri Merlion ke pejabat yang berwenang. Andri menuturkan, di tengah-tengah gangguan asap ini, sangatlah penting untuk tetap memelihara komunikasi dan dialog konstruktif antara kedua belah pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com