Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Larang Festival Boneka Anak-anak di Jerusalem Timur

Kompas.com - 24/06/2013, 22:31 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com - Pemerintah Israel melarang sebuah teater di Jerusalem Timur menggelar sebuah festival boneka anak-anak. Demikian direktur teater El-Hakawati, Senin (24/6/2013).

Sebelumnya teater ini diperintahkan untuk tutup pada 22-30 Juni, setelah Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Yitzhak Aharonovitch mengatakan bahwa festival yang didukung Otoritas Palestina itu ilegal.

"Aharonovitch memutuskan untuk menutuk teater Hakawati selama sepekan karena kegiatannya disponsori Otorita Palestina," kata juru bicara kepolisian Israel, Luba Samri.

Direktur Teater Mohammed Halaqiya mengecam keputusan itu sebagai sebuah langkah "tak terhormat". Dia mengatakan Otorita Palestina sama sekali tak terlibat dalam gelaran Festival Boneka Internasional.

Festival ini, kata Halaqiya, mendapatkan dana bantuan asing dan ditujukan untuk anak-anak Palestina.

"Keamanan Israel memanggil saya pekan dan menanyai saya terkait penyandang dana festival," ujar Halaqiya.

"Sumber mereka mengatakan, festival ini didanai ototita Palestina. Dan saya diminta menutup teater agar festival tidak bisa dilangsungkan," tambah Halaqiya.

Namun, pada Senin (24/6/2013), keamanan Israel mengizinkan Halaqiya untuk membuka teaternya dengan syarat festival boneka tidak digelar.

"Seorang petugas menghubungi saya siang ini dan mengatakan saya boleh membuka teater namun tetap melarang gelaran festival," lanjut dia.

Ini adalah kali pertama festivak El-Hakawati ditutup selama lebih dari tiga hari sejak dibuka lebih dari 20 tahun lalu.

"Teater itu beroperasi dengan bantuan otorita Palestina, tanpa izin seperti yang diharuskan undang-undang. Pemberitahuan soal masalah ini akan disampaikan kepada direktur teater," kata seorang juru bicara Kementerian Keamanan Dalam Negeri Israel.

"Kementerian tidak menentang aktivitas budaya dan seni untuk anak-anak Jerusalem Timur selama dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku," tambah juru bicara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com