Pengguna media jejaring sosial di negara itu juga mengungkapkan kemarahan terkait berita utama majalah terbitan Amerika Serikat edisi bulan Juli ini.
Dalam edisi terbarunya ini, majalah TIME melengkapi beritanya dengan foto biksu kontroversial asal kota Mandalay, Wirathu, yang kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan anti-Islam di tengah gelombang kekerasan terhadap minoritas Muslim di negeri itu.
"Laporan majalah TIME menciptakan sebuah pemahaman salah terhadap agama Buddha yang telah hidup selama ribuan tahun dan merupakan agama yang dipeluk mayoritas warga Myanmar," demikian pernyataan yang dimuat dalam situs resmi Kepresidenan Myanmar, Minggu (23/6/2013).
"Pemerintah Myanmar saat ini berjuang bersama para pemimpin agama, pemimpin partai politik, media, dan rakyat untuk menyudahi konflik yang tak diinginkan warga Myanmar ini," lanjut pemerintah.
Sementara itu, para pengguna jejaring sosial menggelar petisi yang mengecam pemberitaan TIME. Hingga Senin (24/6/2013), petisi itu sudah menjaring 40.000 nama.
"Penggunaan kata-kata teror dan Buddhisme mengecewakan pemeluk agama Buddha, yang adalah agama damai dan bukan untuk para teroris," demikian sebuah pesan yang mendampingi petisi online itu.
Sejumlah saksi mata mengatakan, kekerasan yang terjadi pada Maret lalu di wilayah tengah Myanmar melibatkan banyak orang, termasuk mereka yang menggunakan jubah biksu Buddha.
Sejumlah biksu radikal memimpin kampanye untuk menutup toko-toko yang adalah milik warga Muslim. Biksu Wirathu bahkan menyerukan agar pemerintah menerbitkan aturan yang melarang pernikahan perempuan Buddha dengan pria dari agama lain.
Sementara itu, sejumlah biksu senior menuding media asing melakukan laporan yang tak berimbang terkait konflik Islam dan Buddha ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.