Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Boko Haram, Militer Nigeria Larang Telepon Satelit

Kompas.com - 19/06/2013, 20:00 WIB

ABUJA, KOMPAS.com — Militer Nigeria, Rabu (19/6/2013), melarang penggunaan telepon satelit di seluruh wilayah bergolak di timur laut negeri itu setelah memutus jaringan telepon genggam untuk mengisolasi kawasan tersebut.

Militer mengklaim larangan itu diberlakukan karena kelompok militan Islam Boko Haram menggunakan telepon satelit untuk melakukan sejumlah serangan.

"Terbilang mulai 19 Juni 2013, militer melarang penggunaan dan penjualan telepon Thuraya dan aksesorinya, termasuk kartu isi ulang Thuraya di negara bagian Borno," kata Letnan Kolonel Sagir Musa.

Thuraya adalah merek telepon satelit yang populer dan banyak digunakan di Nigeria.

"Barangsiapa terlihat membawa telepon Thuraya, kartu isi ulang, atau asesorinya akan ditahan," tambah Kolonel Musa.

Sejauh ini belum jelas apakah larangan itu juga berlaku untuk para wartawan yang menggunakan telepon satelit untuk berkomunikasi saat berkunjung ke kawasan itu.

Sebelumnya, pada Minggu (16/6/2013), tersangka anggota Boko Haram menembaki sebuah sekolah menengah di Damaturu, negara bagian Yobe, menewaskan tujuh pelajar dan dua orang guru.

Dalam baku tembak yang terjadi setelah serangan itu, dua orang pelaku serangan juga tewas. Demikian keterangan AD Nigeria.

Serangan terulang pada Senin (17/6/2013) di Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno. Anggota militan Boko Haram menembak mati sembilan pelajar yang tengah mengikuti ujian di sebuah sekolah swasta.

Boko Haram, yang jika diterjemahkan secara harafiah berarti "Pendidikan Barat adalah dosa", melakukan berbagai serangan terhadap sekolah-sekolah umum di kawasan timur laut Nigeria.

Kelompok ini mengklaim ingin mendirikan sebuah negara Islam di wilayah utara Nigeria yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.

Pemberontakan Boko Haram ini sudah berlangsung sejak 2009 dan sudah menghilangkan setidaknya 3.600 nyawa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com