KABUL, KOMPAS.com — Presiden Afganistan Hamid Karzai, Selasa (18/6/2013), mengumumkan penyerahan keamanan negeri itu dari tangan NATO kepada pasukan keamanan Afganistan.
Pengumuman Karzai ini merupakan babak baru dari perang melawan militan yang dikomandoi Amerika Serikat setelah berlangsung selama 12 tahun.
"Mulai besok (Rabu), pasukan keamanan dan militer kami akan menjadi pemimpin," kata Karzai.
"Dari sini, semua tanggung jawab keamanan dan ujung tombak kepemimpinan akan diambil alih pasukan kami yang gagah berani," tambah Karzai.
Sementara itu, Sekjen NATO Jenderal Anders Fogh Rasmussen mengatakan, pasukan Afganistan kini akan mengambil alih semua tanggung jawab keamanan dari pasukan NATO.
"Mereka (pasukan Afganistan) sudah melakukan kerja hebat. Mereka layak mendapatkan dukungan penuh rakyat Afganistan," ujar Rasmussen.
Penyerahan 95 distrik terakhir dari NATO ke kendali pasukan Afganistan termasuk kawasan di selatan dan timur, di mana Taliban memusatkan pemberontakan terhadap Pemerintah Afganistan yang didukung sejak 2001.
Setelah penyerahan tanggung jawab ini, 100.000 pasukan NATO yang masih ada saat ini akan memainkan peran sebagai pasukan pendukung dan penyedia pelatihan. Sementara itu, pemimpin operasi sehari-hari ada di tangan militer dan kepolisian Afganistan.
Namun, pemindahan kendali keamanan ke tangan pasukan Afganistan bukannya tanpa keraguan. Banyak kalangan meragukan kemampuan 350.000 personel militer Afganistan untuk mengatasi pemberontakan Taliban.
Oleh karena itu, diperkirakan pasukan NATO masih akan memegang peran penting, khususnya dalam penyediaan logistik dan bantuan serangan udara, bahkan ikut bertempur jika diminta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.