Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Marah Mahasiswanya Diserang di Perancis

Kompas.com - 18/06/2013, 10:21 WIB

HONG KONG, KOMPAS.COM - Serangan kekerasan terhadap sekelompok mahasiswa China di sebuah kota kecil di Perancis barat daya telah memicu kemarahan dan kecaman di China. CNN, Selasa (18/6) melaporkan, dalam serangan pada Jumat malam pekan lalu di kota Hostens, di selatan Bordeaux, salah seorang mahasiswi China mengalami cedera serius setelah sebuah botol kaca dilemparkan ke wajahnya.

Para mahasiswa itu, yang berjumlah enam orang, berada di Perancis untuk mempelajari pembuatan anggur. Mereka sedang berada di dalam rumah ketika diserang oleh tiga warga setempat yang "tampaknya dalam keadaan mabuk," kata Menteri Dalam Negeri Perancis, Manuel Valls, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Valls mengecam serangan tersebut, dan menggambarkannya sebagai "xenophobia". Dua dari tersangka penyerang telah dimintai keterangan dan kini mendekam dalam tahanan, katanya.

Kedutaan Besar China di Paris pada hari Minggu "mengutuk keras" serangan tersebut. Kedutaan itu menyerukan kepada otoritas Perancis untuk "menyeret para pelaku ke pengadilan dan menjamin keamanan para mahasiswa China di negeri itu," laporan kantor berita China yang dikelola negara, Xinhua.

Para pengguna Weibo, jenis media sosial yang populer di negara itu, juga menyatakan kemarahan atas serangan tersebut dan mengemukakan kekhawatiran tentang keselamatan para mahasiswa China lainnya yang berada di luar negeri. "Semoga semua mahasiswa yang belajar di luar negeri menjaga diri sendiri dan saling membantu," tulis seseorang di Weibo yang menggunakan username @ Sunzhenming.

Ada lebih dari 30.000 mahasiswa China yang sedang belajar di sistem pendidikan tinggi di Perancis, demikian menurut kementerian luar negeri Perancis.

Keenam mahasiswa yang diserang pada Jumat itu telah berada di Perancis selama dua bulan dan akan akan belajar di sana selama setahun.

Mahasiswi yang cedera serius, yang berusia sekitar 20 tahun, telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Bordeaux untuk menjalani perawatan, kata Walls.

Kedutaan China telah mengirimkan para pejabat ke Bordeaux untuk menindaklanjuti situasi itu dan mengunjungi para mahasiswa yag terluka, lapor Xinhua.

Sejumlah pengguna media sosial China berspekulasi bahwa respon tingkat tinggi dari otoritas di Paris dan Beijing terkait serangan itu karena para mahasiswa itu adalah anak-anak pejabat senior China. "Mereka pasti putra atau putri dari pejabat pemerintah, jika tidak, bagaimana bisa mereka mendapatkan begitu banyak perhatian?" tulis @ Moonyaohuihua seperti dikutip CNN.

Harian lokal Perancis, Sud Ouest, melaporkan pada Minggu bahwa perempuan muda yang cedera di wajahnya itu merupakan putri seorang "pembesar" China.

Sementara CNN melaporkan, kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan tentang identitas mahasiswi itu pada hari Senin.

Media Perancis dan Xinhua melaporkan bahwa tiga pria lokal tersebut menyerang para mahasiswa China itu karena mereka yakin para mahasiswa itu telah menelepon polisi pada sore hari untuk melaporkan kebisingan yang dibuat para pria lokal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com