TEHERAN, KOMPAS.com — Presiden terpilih Iran, Hassan Rohani, Senin (17/6/2013), mengatakan, Amerika Serikat harus mengakui semua hak Iran, termasuk mengembangkan program nuklir.
"Setiap dialog dengan Amerika Serikat harus didasari kesetaraan, sikap saling menghormati, dan sejumlah syarat," kata Rohani dalam jumpa pers perdananya.
"Amerika Serikat tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri Iran, mengakui hak-hak Iran, termasuk hak mengembangkan nuklir, serta menghentikan kebijakan unilateral dan tekanan politik," tambah ulama berusia 64 tahun itu.
"Pemerintahan (Iran) selanjutnya tak akan menyerahkan hak-hak legal negeri ini," tambah Rohani.
Amerika Serikat, Israel, dan negara-negara Barat mencurigai Iran tengah mengembangkan persenjataan nuklir. Tuduhan ini dibantah Iran yang bersikukuh program nuklirnya semata-mata untuk keperluan damai.
Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan, Washington tengan bersiap untuk kembali berhubungan langsung dengan Iran terkait program nuklir negeri itu dengan harapan bisa mencapai solusi diplomatik.
Hubungan diplomatik Iran dan Amerika Serikat terputus sejak Revolusi Iran 1979, saat mahasiswa Iran menduduki Kedutaan Besar AS di Teheran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.