Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tewas akibat Bom Bunuh Diri di Pakistan

Kompas.com - 17/06/2013, 02:52 WIB

Quetta, Minggu - Kelompok militan Pakistan di Quetta, Pakistan barat daya, Minggu (16/6), mengklaim mereka berada di balik serangkaian serangan berdarah terhadap warga minoritas Syiah sehari sebelumnya yang menewaskan 25 orang.

Para ekstremis dari kelompok Sunni, Laskar e-Jhangvi (LEJ), mengatakan, pada hari Sabtu, seorang milisi perempuan melakukan aksi bom bunuh diri dengan menyusup ke dalam bus kampus di Quetta dan menewaskan 14 mahasiswi serta melukai 21 orang.

Kelompok militan tersebut tak berhenti beraksi. Sekitar 90 menit kemudian, mereka kembali melakukan aksi bom bunuh diri dan meledakkan unit gawat darurat di kompleks Rumah Sakit Bolan yang merawat para korban di bus tersebut. Akibatnya, 11 orang tewas.

Juru bicara Korps Perbatasan Pakistan, Abdul Wasey, mengatakan, selain menewaskan 11 orang, bom tersebut juga melukai 17 orang lainnya. Para militan pun tetap bersembunyi di gedung RS yang sudah dikepung pasukan keamanan.

”Mereka bersembunyi di bangsal-bangsal yang berbeda dan terus melakukan pembakaran. Kami berusaha membersihkan tempat itu. Baku tembak masih terus terjadi antara pasukan keamanan dan kelompok militan,” kata Wasey, Sabtu.

”Mereka terus menembaki pasukan keamanan dan ada laporan bahwa mereka telah menyandera beberapa pasien,” kata Wasey.

Kepolisian menyatakan bahwa seorang pejabat senior pemerintah tewas dalam baku tembak setelah ledakan tersebut.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar mengatakan, pengepungan berlangsung selama beberapa jam dan baru berakhir ketika pasukan keamanan menyerbu gedung rumah sakit dan membebaskan 35 sandera.

Juru bicara LEJ, Abubakar Siddiq, mengontak beberapa surat kabar di Quetta dan mengklaim rangkaian serangan tersebut. ”Serangan bunuh diri di bus itu dilakukan oleh salah satu saudara kami. Dia naik bus mahasiswi dan meledakkan dirinya,” kata Siddiq.

”Kemudian kami juga melakukan serangan bunuh diri kedua di rumah sakit. Kami melakukan ini karena pasukan keamanan telah membunuh para pejuang kami dan istri-istri mereka di Kharotabad,” kata Siddiq.

Pasukan keamanan Pakistan pada 6 Juni lalu menewaskan sedikitnya tiga milisi dan dua perempuan dalam serangan di sebuah rumah di lingkungan Kharotabad di dekat Quetta.

Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah sebuah monumen nasional yang terkait Bapak Pendiri Pakistan, Muhammad Ali Jinnah, dihancurkan oleh militan separatis di kota Ziarat, 80 kilometer arah tenggara Quetta. (AFP/LOK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com