Jordania juga menyatakan siap bertempur untuk mempertahankan negara itu dari ancaman Suriah. ”Jika dunia tak memberikan bantuan seperti seharusnya, dan apabila keadaan (di Suriah) makin berbahaya bagi negeri kami, kami mampu setiap saat mengambil langkah-langkah untuk melindungi negeri dan kepentingan rakyat kami,” kata Raja Jordania Abdullah, Minggu.
Jordania saat ini tengah menggelar latihan militer gabungan dengan AS dan 17 negara lain. AS mengerahkan pesawat-pesawat tempur F-16 dan rudal antirudal Patriot dalam latihan itu.
Hari Sabtu, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menyetujui permintaan Amman agar pesawat dan rudal-rudal itu tetap berada di Jordania setelah latihan berakhir. Hal itu diduga sebagai langkah awal AS untuk menerapkan zona larangan terbang di Suriah.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov langsung mengingatkan, setiap usaha AS menerapkan zona larangan terbang secara paksa di Suriah adalah tindakan ilegal yang melanggar hukum internasional.