KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri Yaman mengatakan sepasang warga Belanda menjadi korban penculikan di negeri itu. Warta Xinhua pada Minggu (16/6/2013), menunjukkan hal itu.
Menurut otoritas Yaman, kedua korban diculik seminggu silam. "Kedutaan Besar Belanda memberikan informasi soal penculikan itu pula,"kata otoritas Yaman.
Lebih lanjut, pihak Yaman sudah melakukan koordinasi untuk mencari korban. Titik terang sudah diperoleh. "Korban akan dibebaskan,"kata otoritas itu.
Catatan menunjukkan kedua korban bekerja sebagai pengajar di sebuah universitas di Yaman. "Ada dugaan pelaku penculikan adalah kelompok Al Qaeda,"kata pihak Yaman.
Orang asing acap menjadi korban penculikan di Yaman. Mereka menjadi sandera untuk pembebasan anggota Al Qaeda yang dijebloskan ke penjara. Biasanya, para korban dibebaskan tanpa terluka.
Bulan silam, dua warga Afrika Selatan diculik di Provinsi Taiz. Sampai kini mereka masih hilang.
Sementara itu, sepasang warga Finlandia dan seorang pria Austria diculik kelompok Al Qaeda pada Desember 2012. Pada Mei 2013, para korban dibebaskan.
Sayap Al Qaeda di Yaman sampai kini masih menyandera seorang diplomat Arab Saudi. Kelompok teroris ini paling aktif di kawasan Timur Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.