Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Orang Tewas di Kalimantan Selatan

Kompas.com - 15/06/2013, 03:16 WIB

Barabai, Kompas - Menyusul banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat (14/6), warga yang menjadi korban saat ini membutuhkan bantuan selimut, pembalut, pakaian dalam, peralatan mandi, dan makanan. Bantuan diperlukan karena rumah warga hanyut diterjang banjir.

Berdasarkan data Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tercatat banjir menghanyutkan 32 rumah serta 110 rusak berat dan 73 rusak ringan. Banjir juga merusak tujuh jembatan gantung, dua di antaranya terputus.

Sebagaimana diketahui, banjir yang terjadi pada Rabu (12/6) malam menerjang 16 desa di Kecamatan Hantakan, Batang Alai Timur, dan Batang Alai Utara.

Kalau sehari sebelumnya adanya korban yang tewas akibat banjir bandang masih simpang siur, hari Jumat sudah ada kepastian adanya korban jiwa saat ditemukannya jasad Acong (65), warga Papagaran, Kecamatan Hantakan.

Korban ditemukan tewas di tumpukan kayu dalam radius 10 kilometer dari lokasi korban sebelumnya. Pada tubuh korban terlihat banyak luka akibat benturan batu atau kayu.

Sejumlah tebing sungai di tiga lokasi juga jebol. Sebanyak 2 mushala, 1 masjid, dan 2 sekolah rusak. Balai adat di Papagaran juga ikut hanyut.

Bahkan, di Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, kompleks makam jadi korban terjangan banjir. Akibatnya, kerangka tubuh M Yasin (40) yang dimakamkan lima tahun lalu menyembul. Warga kemudian memakamkannya kembali.

Bukit longsor

Sementara itu, akibat hujan deras yang melanda Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Dusun Kedok Ploso di Desa Pengkol, Nglipar, longsor. Akibatnya, lima rumah rusak berat dan satu orang terluka. Adapun 50 keluarga terpaksa mengungsi ke masjid dusun dan rumah-rumah penduduk di daerah yang aman.

Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 17.00, tepat setelah hujan deras melanda kawasan Dusun Kedok Ploso. Tanpa disadari, tiba-tiba lereng di Bukit Kencur longsor dan menimpa dua rumah milik Trimorejo dan Surono.

Hujan deras yang turun juga menyebabkan jalan penghubung antara Desa Gunungtanjung dan Desa Gunungkaramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambles pada Kamis malam lalu. Hingga Jumat siang, jalan tersebut masih belum bisa dilalui mobil.

”Jalan jadi ambles setelah hujan turun sepanjang Kamis. Sepeda motor masih bisa lewat meskipun kondisi jalan tetap rawan,” kata Sodikin (51), warga Dusun Empuk, Desa Gunungtanjung. (ACI/HEI/ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com