DAMASKUS, KOMPAS.com — Suriah menyebut tuduhan Amerika bahwa pasukan pemerintah menggunakan senjata kimia sebagai "kebohongan".
Presiden Obama sebelumnya mengumumkan Amerika akan memberikan "bantuan militer langsung" setelah Washington menyimpulkan pasukan Suriah di bawah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.
Seorang pemimpin pemberontak, Salim Idris, mengatakan kepada BBC, keputusan Amerika itu merupakan "langkah yang sangat penting".
Namun, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan, Amerika menggunakan "informasi yang dibuat-buat" terkait senjata kimia untuk memberikan bantuan kepada oposisi.
Washington menggunakan "taktik murah" untuk membenarkan keputusan mempersenjatai pemberontak, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Sementara itu, sejumlah laporan menyebutkan pertempuran sengit terjadi di kota terbesar Suriah, Aleppo.
Perang selama dua tahun di Suriah menewaskan sedikitnya 93.000, menurut PBB, Kamis (14/6/2013), dengan korban rata-rata 5.000 orang per bulan.
Lebih dari 1.700 di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Senjata antitank
Ben Rhodes, penasihat keamanan Obama, mengatakan, presiden mengeluarkan keputusan untuk meningkatkan bantuan, termasuk "dukungan militer" kepada Dewan Militer Suriah (SMC) dan Koalisi Oposisi Suriah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.