RIYADH, KOMPAS.com — Para aktivis hak asasi manusia Arab Saudi, Rabu (12/6/2013), mengecam foto yang menyebar di media jejaring sosial yang menampilkan seorang anak balita laki-laki diplester ke tembok, sementara seorang pria dewasa tidur di sebuah sofa di bawah anak itu sambil tersenyum.
Komisi HAM Arab Saudi menyerukan agar masyarakat membantu komisi melacak orang-orang yang melakukan tindakan ini.
Komisi HAM mengatakan pelaku "pemlesteran" anak ini harus dihukum karena melanggar hak-hak asasi anak-anak.
"Apa yang terjadi terhadap anak itu adalah pelanggaran hak-hak asasinya dan itu adalah perbuatan kriminal," kata anggota komisi HAM Arab Saudi, Maatouq Al-Sharif.
Sharif mengatakan, masyarakat harus mencegah agar peristiwa semacam ini tidak terulang kembali.
"Perilaku seperti ini akan memberi dampak buruk untuk kepribadian si anak. Perilaku seperti ini juga mendorong budaya kekerasan terhadap anak-anak," kata Maatouq.
Meski wajah anak dalam foto itu terlihat senang, Maatouq tetap berpendapat tindakan seperti itu tidak patut dilakukan.
"Anak-anak tak memiliki daya untuk mempertahankan diri sendiri. Ada hukuman untuk perbuatan semacam ini," katanya.
"Orangtua bukan pemilik anak-anak mereka. Anak-anak juga memiliki hak asasi," kata Maatouq. Ia menambahkan, Arab Saudi menandatangani konvensi perlindungan hak anak-anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.