Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korporasi Abaikan Kesinambungan

Kompas.com - 12/06/2013, 03:09 WIB

Jakarta, Kompas - Korporasi di lima negara ASEAN masih sebatas sadar akan pentingnya kesinambungan bisnis. Namun, korporasi itu, termasuk di Indonesia, belum banyak yang mengimplementasikan strategi bisnis demi kesinambungan perusahaan dalam jangka panjang.

Demikian antara lain terungkap dalam peluncuran hasil survei berjudul ”ASEAN-5 Countries Sustainability Survey Report” yang dilakukan perusahaan konsultan global PricewaterhouseCoopers (PwC) di Jakarta, Selasa (11/6). Sebanyak 211 korporasi ASEAN dari lima negara, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam, menjawab pertanyaan terkait dengan kesinambungan bisnis yang disebar PwC.

”Sebanyak 80 persen korporasi menyatakan kesinambungan bisnis itu menjadi perhatian mereka,” kata Yvonne Au Yong, manager Pwc yang bertanggung jawab soal kerangka strategi untuk kesinambungan bisnis.

Namun, kurang dari 40 persen korporasi yang benar-benar menerjemahkan kesadaran tentang kesinambungan bisnis ke dalam strategi bisnis. Hanya tiga persen korporasi yang memiliki kepemimpinan dan benar-benar memiliki strategi untuk kesinambungan bisnis.

”Korporasi dari Indonesia adalah yang terbanyak menyatakan kesadaran tentang pentingnya kesinambungan,” kata Yong. Kebanyakan korporasi di Indonesia masih sebatas sadar, tetapi belum menerjemahkannya secara signifikan.

Tak ada komunikasi

Perusahaan Indonesia yang menjawab survei itu antara lain BRI, Astra Internasional, Bentoel Internasional, dan CIMB Niaga.

Kesinambungan ini perlu dalam jangka panjang. ”Perusahaan yang memperhatikan kesinambungan juga biasanya akan menjadi ajang masa depan dan harapan para pekerja yang punya talenta. Harap diketahui, pekerja bertalenta cenderung berpikir tentang kesinambungan perusahaan di tempatnya bekerja,” katanya.

Satu hal yang menjadi contoh soal ketidakpedulian pada kesinambungan ini adalah buruknya profil kepemimpinan. Hal itu misalnya, kata Yong, ada para pemimpin di perusahaan yang tidak bisa menjawab pertanyaan karyawan tentang banyak hal. Bahkan, dalam banyak hal tidak terjadi kelancaran komunikasi dalam perusahaan. (MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com