KABUL, KOMPAS.com — Sebuah bom mobil bunuh diri meledak di pintu masuk Pengadilan Tinggi Afganistan di Kabul, Selasa (11/6/2013), menewaskan 14 warga sipil dan melukai 38 orang lainnya.
Insiden yang merupakan serangan kedua dalam dua hari di Kabul ini sebenarnya mengincar sejumlah staf pengadilan yang terletak di dekat Kedutaan Besar AS di Kabul.
Aparat keamanan mengatakan, perempuan dan anak-anak ada di antara korban tewas dan luka akibat ledakan dahsyat saat sejumlah bus menunggu para staf pengadilan yang akan pulang ke rumah mereka.
Jenderal Mohammad Zahir, komandan satuan investigasi kriminal Kabul, mengatakan, pelaku menabrakkan mobil berisi bahan peledak ke salah satu bus yang membawa para pegawai pengadilan tinggi.
"Sebanyak 14 orang tewas dan 38 lainnya cedera. Sebagian besar korban adalah para pegawai pengadilan tinggi," kata Zahir.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan mengancam akan melakukan serangan lain terhadap aparat pengadilan jika mereka terus menjatuhkan hukuman mati terhadap anggota mereka.
"Serangan hari ini adalah peringatan, jika para hakim terus memberikan hukuman tirani dan mengintimidasi warga kami, kaum mujahidin tidak akan memberi toleransi lagi," demikian salinan pernyataan Taliban yang berhasil dibaca AFP.
Serangan ini merupakan yang paling mematikan di Kabul sejak 16 Mei lalu saat sebuah bom mobil bunuh diri menyerang sebuah konvoi militer dan menewaskan 15 orang, termasuk lima tentara AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.