Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bocah yang Dieksekusi Militan Minta Oposisi Kejar Pelaku Pembunuhan

Kompas.com - 11/06/2013, 17:30 WIB

ALEPPO, KOMPAS.com — Orangtua bocah 14 tahun yang dieksekusi kelompok militan pro-Al Qaeda di Aleppo, dalam kedukaannya, meminta Tentara Pembebasan Suriah (FSA) membantu menemukan pembunuh anak mereka.

Anak laki-laki itu, Mohammad Qatta, sebelumnya dituduh melecehkan Nabi Muhammad sebelum diculik dan dieksekusi di depan kedua orangtuanya.

"Mereka (militan) menyebut anak saya sebagai kafir. Dia baru 14 tahun, silakan cambuk dia, tapi jangan bunuh dia," kata ayah Mohammad Qataa sambil terisak.

"Cambuk dia sekali, 10 kali, bahkan cambuk dia 1.000 kali, tapi biarkan dia hidup," kata ibu Qataa.

"Semua orang di sana hanya melihat, tetapi tak ada seorang pun yang berani mencegah," kata perempuan itu.

"Saya tahu pembunuh anak saya. Bahkan, hingga satu juta tahun nanti, saya tetap mengenali pembunuh anak saya," tambah dia.

Menurut ayah Qataa, putranya itu sedang berada di kawasan Shaar, Aleppo, ketika seorang teman menghampirinya dan meminta pinjaman uang.

"Anak saya mengatakan kepadanya, 'Bahkan, jika Nabi Muhammad datang, saya tak akan memberimu uang lagi'," kata ayah Qataa.

"Saat itulah, tiga anggota kelompok militan mendengar anak saya menyebutkan nama Nabi Muhammad dan memutuskan dia menghina Nabi," tambah sang ayah yang berduka itu.

Dia menambahkan, ketiga orang itu kemudian membawa Qataa dengan sebuah mobil berwarna hitam.

Lembaga Pengawas HAM Suriah mengatakan, Mohammad Qataa dicambuk terlebih dahulu sebelum ditembak di wajah dan lehernya, sehari setelah diculik.

Para penculik bocah itu adalah anggota negara Islam Suriah dan Irak, yang dulu dikenal dengan nama Front Jabat al-Nusra.

Mereka membawa Qataa dalam keadaan hidup ke kawasan Shaar dengan bekas cambukan di tubuhnya. Ibu Qataa langsung datang ke tempat itu saat mendengar putranya masih hidup.

Namun, begitu perempuan itu tiba, anggota militan membunuh Qataa tepat di depan mata sang ibu meski sang ibu sudah memohon agar anaknya diampuni. Demikian penjelasan Ketua Lembaga Pengawas HAM Suriah, Rami Abdelrahman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com