CANBERRA, KOMPAS.com — Lagi-lagi sebuah persidangan menguak praktik penyadapan oleh negara. Setelah skandal penyadapan intelijen Amerika terkuak di pengadilan di London, Inggris, kini giliran sidang Senat Australia mengungkapkan praktik penyadapan serupa oleh pemerintahnya.
Dikutip dari news.com.au edisi Selasa (11/6/2013), Polisi Federal Australia (AFP) ternyata sudah mengakses lebih dari 40.000 data telepon dan internet tanpa pemberitahuan. Informasi ini terkuak dalam sidang Senat, pada medio Mei 2013. Dalam persidangan terungkap bahwa AFP mencoba mendapatkan data dari Facebook dan Google, sebagaimana dikutip dari Fairfax.
Berita ini muncul di tengah kontroversi program PRISM yang dilakukan oleh Badan Keamanan Amerika (NSA). Program yang sudah berjalan setidaknya selama enam tahun itu memberi otoritas pada NSA untuk mengakses e-mail, percakapan online, gambar-gambar, file, dan video yang diunduh pemakai asing.
Kurang dari dua minggu lalu dilaporkan bahwa wakil kepala AFP Michael Phelan mengatakan dalam sidang parlemen Senat bahwa pada tahun fiskal lalu polisi federal telah membuat 43.362 permintaan untuk "metadata" dari telepon dan internet orang-orang Australia. Menurut dia, permintaan informasi jenis ini tidak memerlukan surat perintah.
Senator Nick Xenophenon dari Partai Independen mengatakan bahwa hal ini mengkhawatirkan. "Soal metadata ini bisa menjadi masalah besar bagi demokrasi kita," tuturnya seperti dikutip Fairfax Media.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.