Mustafa Kemal Ataturk adalah ”Bapak Turki Modern” yang mendirikan negara Turki pada tahun 1923 setelah keruntuhan Kesultanan Ottoman. Kemal Ataturk meletakkan garis hidup sekuler di negara itu.
Sebagian dari para pengunjuk rasa, yang bertahan di Alun-alun Taksim hingga Senin (10/6) dini hari waktu setempat, membawa poster bergambar Kemal Ataturk. Tak sedikit pula yang mengenakan kaus berwarna merah bergambar pendiri Turki modern itu.
Berada di alun-alun itu, di tengah berjubelnya para pengunjuk rasa, seakan merasakan Kemal Ataturk hidup kembali. Mereka berteriak-teriak menyebut nama Kemal Ataturk. Sebaliknya, mereka mencaci maki PM Recep Tayyip Erdogan.
Demikian dilaporkan wartawan Kompas,
”Erdogan mundur! Erdogan antek Amerika dan NATO!” teriak sejumlah pengunjuk rasa. ”Kami minta Kemal Ataturk jangan dikhianati!” teriak sebagian pengunjuk rasa lain.
Di Alun-alun Taksim kini sangat mudah ditemukan gambar Kemal Ataturk yang dipasang di sejumlah sudut. Para pengunjuk rasa juga sudah menguasai penuh alun-alun tersebut. Tak terlihat lagi aparat keamanan di tempat tersebut.
Gubernur Istanbul Husayin Avni Mutlu telah mencapai kesepakatan dengan para pengunjuk rasa untuk membebaskan wisatawan dan warga umum turut menggunakan Alun-alun Taksim. Kemah-kemah para pengunjuk rasa hanya didirikan di dalam kawasan Taman Gezi, tanpa meluas ke area lain di Alun-alun Taksim.
”Saya akan bertahan di sini sampai Erdogan memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa,” kata Azat ve Emre (21), yang mengaku sebagai pelajar kepada Kompas di depan kemahnya di Taman Gezi. ”Saya datang kesini dari kota Adana dan saya sekarang hidup di kemah ini,” katanya.
Banyak warga Turki akhir- akhir ini mulai merasa khawatir dengan bercokolnya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan PM Erdogan di puncak kekuasaan cukup lama. Mereka khawatir partai itu akan mengubah secara perlahan model hidup di Turki dari model sekuler ke Islamis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.