Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Perangi Sesama Muslim, Persatuan Ulama Dunia Kecam Hezbollah

Kompas.com - 10/06/2013, 21:33 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com — Presiden Persatuan Ulama Internasional, Sheikh Yusuf al-Qaradawi, dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Arabiya, Minggu (9/6/2013) malam, menyebut kelompok Hezbollah sebagai "Partai Setan" yang mencoba memecah belah umat Muslim.

Sheikh Qaradawi mengaku menyesal pernah mendukung Hezbollah dan Iran di saat sebagian besar ulama, khususnya di Arab Saudi, menyuarakan kecurigaannya terhadap langkah Hezbollah di kawasan itu.

"Saat Hezbollah bertempur melawan Israel, saya mendukung mereka. Saya menentang pendapat sebagian besar ulama di Arab Saudi yang memperingatkan kami soal agenda Hezbollah," kata Qaradawi.

"Para ulama Saudi memperingatkan rencana Hezbollah menabur benih perselisihan. Mereka sudah memperingatkan kami soal ideologi dan agenda mereka. Saat itu, saya membela Hezbollah," ujar Qaradawi.

Kini pendapat Qaradawi terhadap Hezbollah berubah drastis. Dia kini menjuluki Hezbollah sebagai "Partai Setan" meski arti Hezbollah sendiri dalam bahasa Arab adalah "Partai Tuhan".

"Mereka yang bertempur melawan rakyat Suriah dan menyebut diri sebagai Hezbollah (Partai Tuhan), tak lebih dari Partai Setan," ujar Qaradawi.

Ulama yang cukup ternama ini kemudian mengakui ulama Saudi jauh lebih berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas soal Hezbollah dan Iran dibanding dirinya.

"Mereka (Hezbollah) yang pernah saya bela, kini pergi ke Suriah dan membunuh saudara mereka sesama Muslim. Kami kira mereka adalah saudara kami, tetapi kenyataannya bukan," Qaradawi menegaskan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com