Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Korea Bertemu

Kompas.com - 10/06/2013, 02:09 WIB

SEOUL, MINGGU - Setelah dua tahun terakhir tak lagi bertemu, perwakilan pemerintah kedua Korea kembali berunding, Minggu (9/6), di desa perbatasan, Panmunjom. Walau dipersiapkan terburu-buru, perundingan dilaporkan berlangsung lancar dan tanpa banyak perdebatan berarti.

Pertemuan tingkat kelompok kerja kali ini adalah persiapan menjelang pertemuan di tingkat lebih tinggi, yakni antarmenteri, yang menurut rencana digelar di Seoul pada Rabu (12/6).

”Secara keseluruhan, suasana pertemuan berlangsung tenang. Diskusi pun nyaris tanpa perdebatan berarti,” ujar juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Kim Hyung-seok.

Pertemuan sepanjang hari Minggu itu berlangsung dalam dua sesi. Masing-masing delegasi diwakili tiga orang.

Kim mengatakan, pembahasan terutama terkait kerangka kerja yang akan dirundingkan pada pertemuan antarmenteri, pekan depan. Jika bisa digelar, pertemuan tingkat menteri itu adalah yang pertama dilakukan setelah terakhir kali diadakan pada tahun 2007.

Sejumlah isu yang akan dibahas antara lain masalah penghentian hubungan komersial di antara kedua negara. Hal ini termasuk keinginan agar kedua negara bertetangga itu membuka kembali kawasan industri bersama Kaesong.

Kawasan industri bersama itu ditutup Korut, April lalu, saat ketegangan antarkedua negara tersebut memuncak. Penutupan itu menjadi reaksi Korut atas pemberlakuan sanksi baru yang dijatuhkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

”Kami semua akan mengingat bahwa perkembangan hubungan di antara kedua Korea dimulai dari hal kecil dan bertahap dalam membangun kesalingpercayaan,” ujar anggota delegasi Korsel, Chun Hae-sung, pejabat bidang kebijakan unifikasi.

Menurut perwakilan delegasi Korut, pertemuan sesi pagi hari membahas agenda dan lokasi pertemuan antarmenteri, jumlah peserta, serta berapa lama delegasi Korut akan tinggal di Seoul.

Selama ini berkembang kecurigaan kalau kesediaan Korut, yang secara tiba-tiba Kamis lalu menawarkan berdialog, hanyalah taktik negeri itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com