PESHAWAR, KOMPAS.com — Serangan pesawat tak berawak (drone) milik Amerika Serikat menewaskan tujuh orang dan melukai tiga orang lainnya di bagian barat Pakistan, Jumat (7/6/2013). Serangan ini merupakan yang pertama setelah pelantikan Nawaz Sharif menjadi Perdana Menteri Pakistan pada awal pekan ini.
Dalam pidato pelantikan di depan parlemen, Sharif menyerukan penghentian serangan pesawat tak berawak milik Amerika itu. Kehadiran pesawat tanpa awak yang diklaim untuk menyerang gerilyawan Taliban tersebut kerap dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan.
Meski merupakan serangan pertama setelah pemerintahan baru Sharif, 10 hari sebelumnya drone juga menyerang kawasan itu dan menewaskan komandan kedua Taliban Pakistan, Wali-ur Rehman. Presiden AS Barack Obama mengatakan, bulan lalu, Amerika Serikat akan terus mendukung serangan drone.
Serangan terbaru pada Jumat ini menyasar kompleks di dekat perbatasan Afganistan di wilayah Waziristan Utara. Lokasi ini berjarak sekitar 45 kilometer di sisi barat dari ibu kota wilayah Miranshah. Beberapa sumber menyebutkan, dua peluru kendali digunakan, dan jumlah korban tidak tertutup kemungkinan masih akan bertambah.
Jumlah korban yang jatuh akibat serangan drone sulit diverifikasi. Wartawan asing harus mendapatkan izin dari militer untuk mendatangi wilayah suku Pashtun, yang berada di perbatasan Pakistan dan Afganistan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.