MOSKWA, KOMPAS.com — Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (7/6/2013), mengusulkan pasukan Rusia bisa menggantikan pasukan Austria yang akan ditarik mundur dari Dataran Tinggi Golan.
"Menimbang situasi yang sulit yang berkembang di Dataran Tinggi Golan, kami bisa menggantikan pasukan Austria yang ditarik di kawasan yang memisahkan pasukan Israel dan Suriah," kata Putin.
Pada Kamis (6/6/2013), Pemerintah Austria mengumumkan untuk menarik pasukannya yang tergabung dalam misi penjaga perdamaian di Dataran Tinggi Golan.
"Menteri Pertahanan memutuskan, partisipasi Angkatan Darat Austria dalam misi UNDOF tak bisa dilanjutkan karena sebab-sebab kemiliteran," kata Kanselir Austria Werner Faymann.
Penarikan mundur pasukan Austria ini membuat PBB mempertimbangkan apakah akan mengakhiri misi di Golan yang sudah dimulai sejak 1974.
Kondisi terakhir di Golan yang semakin berbahaya juga membuat Filipina mempertimbangkan kembali penarikan mundur pasukan mereka di kawasan genting itu.
Apalagi, salah satu prajurit Filipina terluka akibat pertempuran sengit di perbatasan Israel-Suriah antara pemberontak dan pasukan Pemerintah Suriah.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Golan (UNDOF) terus mengalami penyusutan jumlah personel. Hingga saat ini, pasukan UNDOF hanya berkisar 900 personel.
Kontingan terakhir yang mengundurkan diri adalah pasukan Kroasia mengikuti jejak pasukan Kanada dan Jepang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.