Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2013, 15:50 WIB
EditorErvan Hardoko

MANILA, KOMPAS.com — Setelah Austria memastikan segera menarik mundur personel militernya di dataran tinggi Golan, kini Filipina mempertimbangkan untuk mengambil langkah serupa.

Pemerintah Filipina, Jumat (7/6/2013), mempertimbangkan penarikan mundur pasukannya setelah satu prajuritnya terluka akibat pertempuran di perbatasan Quneitra antara pasukan Suriah dan pemberontak.

Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Filipina sebenarnya sudah merekomendasikan penarikan mundur ini kepada Presiden Benigno Aquino karena alasan keamanan.

Namun, juru bicara kepresidenan Abigail Valte mengatakan, keputusan penarikan mundur pasukan Filipina hingga saat ini belum diambil.

"Rekomendasi terkait penarikan pasukan masih dipelajari," kata Valte.

Sementara itu, juru bicara Kemenlu Filipina menegaskan pihaknya tetap bersikukuh bahwa 341 prajurit Filipina yang bertugas di dataran tinggi Golan di bawah payung PBB harus ditarik pulang.

Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Emmanuel Batista mengatakan keputusan penarikan mundur pasukan adalah wewenang pemerintah. Satu hal yang pasti, kata Bautista, prajurit Filipina sudah disiapkan untuk menghadapi berbagai risiko.

"Kami bisa mengatasi risiko apa pun. Kami pernah mengirimkan pasukan ke kawasan yang mengharuskan pasukan terlibat pertempuran," kata Batista merujuk kiprah pasukan Filipina dalam Perang Korea 1950-1953.

"Anda tak bisa menghilangkan risiko. Itulah sebabnya kami di sana, yaitu untuk mencegah konflik," Batista menegaskan.

Jika Filipina akhirnya menarik mundur pasukannya, maka itu akan menjadi pukulan besar untuk misi pasukan perdamaian PBB di Golan atau UNDOF.

Sebab, saat ini pasukan UNDOF hanya berjumlah sekitar 900 orang yang sudah dipastikan menyusut setelah Austria menarik mundur pasukannya paling lambat satu bulan mendatang.

Kontingen terakhir yang menarik pasukannya dari Golan adalah Kroasia pada Maret lalu, mengikuti jejak Kanada dan Jepang.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com