Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Suaka Bisa Picu Krisis Australia-Indonesia

Kompas.com - 07/06/2013, 04:58 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com — Bila pendapat kubu oposisi Australia untuk mengirim balik perahu berisi para pencari suaka ke Indonesia dilaksanakan, krisis kebijakan luar negeri Australia dengan Indonesia dikhawatirkan bisa terpicu. Kekhawatiran ini muncul berdasarkan fakta bahwa para pencari suaka pun bukan berasal dari Indonesia.

"Oleh karena itu, kami mengatakan tidak pada tempatnya untuk mengirim mereka balik ke Indonesia. Jadi, kalau Tony Abbott (pemimpin oposisi Australia) memaksa melaksanakan kebijakan yang nekat ini, kita akan mengalami krisis kebijakan luar negeri," kata Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr pada Fairfax Media, Kamis (6/6/2013). Sebab, ujar dia, Indonesia sudah mengatakan bahwa pencari suaka itu hanya menjadikan Indonesia tempat transit dan bukan berasal dari Indonesia.

Carr juga menyerang komentar menteri luar negeri bayangan, Julie Bishop, yang sebelum ini menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia akan bekerja sama dengan kubu koalisi untuk mengirim balik perahu pencari suaka. Kubu koalisi diperkirakan akan memenangkan pemilu pada September mendatang.

"(Komentar itu adalah) sebuah blunder diplomatik yang mengejutkan dengan mengatakan bahwa Indonesia sudah memberikan pandangan (menyetujui kebijakan koalisi) ini. Jangan percaya itu, mereka sebenarnya mengatakan yang berbeda dengan itu," tutur Carr. Komentar Bishop sebelumnya dimuat di Guardian Australia. Menurut Carr, pernyataan Bishop telah menempatkan Indonesia "pada posisi yang memalukan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com