TEHERAN, KOMPAS.com — Pemerintah Iran tengah meningkatkan operasi yang melarang warga memelihara anjing karena dianggap hewan najis dalam Islam.
Namun, seorang dokter hewan sekaligus pemilik toko binatang peliharaan di Teheran, Soroush Mobaraki (34) mengatakan, kegemaran warga Teheran akan anjing meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami menjual 15-20 ekor anjing sebulan, bahkan ada toko yang menjual lebih banyak," kata Mobaraki.
Selama berpuluh-puluh tahun, meski tidak dilarang, sangat jarang warga Iran yang memelihara anjing.
Memelihara anjing untuk keperluan menjaga keamanan rumah atau ternak tak pernah dipermasalahkan. Namun, meningkatnya warga yang memelihara anjing seperti warga negara Barat, meningkatkan keprihatinan pemerintah.
"Pemerintah kini mengkriminalkan orang yang berjalan-jalan dengan anjingnya atau membawa anjing di dalam mobil," ujar Mobaraki.
Warga Iran kini menganggap memiliki hewan peliharaan adalah bagian dari gaya hidup. Mereka bahkan sangat hewan peliharaannya tampil prima.
"Warga kini ingin memelihara anjing, seperti keinginan mereka memiliki mobil mewah," tambah Mobaraki.
Beberapa warga Teheran, terutama yang memelihara anjing, mempertanyakan aturan yang melarang warga memelihara hewan yang kerap disebut kawan terbaik manusia tersebut.
"Bagi saya anjing ini bukan sekadar hewan peliharaan. Dia adalah anggota keluarga," kata Nahal (28) tentang anjing jenis pomeranian miliknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.