Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

105 Tahun Masih "Nyopir" Sendiri

Kompas.com - 06/06/2013, 06:51 WIB
Harry Bhaskara

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com — Bob Edwards pertama kali belajar mengemudikan mobil memakai mobil buatan Perancis yang kemudinya masih berbentuk tongkat. Sekarang dia mengendarai four-wheel-drive Mitsubishi merah dan telah mengemudi mobil selama 88 tahun dari usianya yang berumur 105 tahun.

Tak pelak lagi ia menjadi salah satu pengemudi tertua di dunia, yang jelas tertua di negerinya sendiri, Selandia Baru. Dia belum juga mau berhenti.

Setiap pagi, Bob masih melakukan gerak badan di gym di rumahnya serta memasak untuk istrinya yang berusia 91 tahun. "Sebenarnya saya tidak merasa tua, betul," tutur Bob seperti dikutip news.com.au, Rabu (5/6/2013). Selama hidupnya, hanya sekali Bob mengalami kecelakaan dan sekali didenda karena melaju melebihi kecepatan yang ditentukan.

Ketika tulang pinggangnya patah tiga tahun lalu, dokter memintanya untuk berhenti mengemudi selama tiga minggu. Tetapi, Bob tak peduli. Toh dia hanya memerlukan kaki kanan untuk menyetir mobilnya yang otomatis. Demikian kelit dia dari saran dokter tersebut.

Dua tahun sekali ia harus memeriksakan mata dan kesehatannya sesuai peraturan di Selandia Baru bagi pengemudi berusia di atas 80 tahun.

Walau pengemudi lanjut usia sering menjadi berita bila terjadi kecelakaan, justru pengemudi muda yang ternyata lebih banyak terlibat dalam kecelakaan. "Pengemudi lanjut usia mengalami lebih sedikit kecelakaan per kilometernya dibanding pengemudi muda," ujar Andy Knackstedt, Juru Bicara Departemen Perhubungan Selandia Baru.

Menurut Andy, para lansia merasa bebas dan tak bergantung pada orang lain bila masih memiliki surat izin mengemudi (SIM). "Juga harga diri," imbuh dia. "Tugas kita adalah menyeimbangkan kebutuhan itu sambil memastikan keamanan pengemudi untuk tetap selamat di jalan."

Menurut buku Guinness World Records, pengemudi tertua dunia adalah Fred Hale Sr. Warga Amerika Serikat itu masih mengemudi pada ulang tahunnya yang ke-108 pada 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com