Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melambung, Harga Petai di Malang Rp 100.000 Per Kg

Kompas.com - 05/06/2013, 15:42 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Harga petai di beberapa pasar tradisional di wilayah Malang, Jawa Timur, melampaui harga daging sapi yang hanya Rp 90.000 per kilogram. Petai kini harganya sudah meroket mencapai Rp 100.000 per kilogram.

Untuk jengkol, di beberapa pasar tradisional, harganya hanya mencapai Rp 20.000 hingga Rp 30.000. "Di sini malah petai yang harganya sangat mahal. Sejak kemarin naik menjadi Rp 100.000. Harga semula, saat musim, per ikatnya hanya Rp 15.000," kata Azizah, penjual petai di Pasar Induk Gadang, Kota Malang.

Sejak harga naik, para pedagang petai di pasaran serentak menjual petai per kilogram seharga Rp 100.000, tidak lagi menjual per ikat. "Karena harganya mahal, kita jual per kilo karena sekarang bukan musim petai, tapi belum langka. Mungkin seminggu lagi sudah langka," kata Azizah.

Menurutnya, harga petai menjadi mahal karena mengikuti harga jengkol yang juga naik. "Selain itu, saat ini sudah bukan musim petai dan jengkol. Akibat mahal, juga jarang pembelinya," aku Azizah.

Sementara itu, di pasar tradisional Madyopuro, para pedagang menjual petai seharga Rp 150.000 per kilogram. "Di sini sudah naik jadi Rp 150.000 per kilonya. Sebelumnya, hanya Rp 20.000 per ikatnya. Harga naik karena barangnya langka. Petai dan jengkol ambil barangnya dari Blitar dan Kediri," kata Antoni, pedagang petai.

Antoni mengaku konsumen petai dan jengkol adalah pemilik warung nasi, misalnya warung Padang. "Kalau perorangan paling hanya beli satu kilo petai. Itu pun jarang. Mayoritas pembelinya pemilik warung," kata Antoni.

Antoni mengaku beberapa hari ini petai dan jengkol mulai langka. "Tapi, jika ada, pesanan masih ada. Hanya pembelinya yang jarang karena harga petai itu melampaui harga daging sapi," katanya.

Di wilayah Malang, jarang petani jengkol dan petai. "Mungkin itu yang membuat mahal. Tapi, pedagang di sini tahu kalau harga jengkol dan petai mahal dari berita di TV," ungkap Antoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com