Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Seksual Meningkat, Jenderal AS Dikecam

Kompas.com - 05/06/2013, 07:34 WIB
Pieter P Gero

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com — Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat Jenderal Martin Dempsey mendapat kecaman keras saat tampil memberikan kesaksian di Komite Pelayanan Tentara Senat, Selasa (4/6/2013). Dia memberikan keterangan terkait meningkatnya kasus kekerasan seksual di kalangan militer AS. Senat meminta dilakukan perombakan dalam sistem peradilan militer guna menghentikan epidemi kekerasan seksual ini.

Kantor berita AP melaporkan, Jenderal Dempsey yang membawahi semua kepala staf tentara AS memberikan kesaksian di depan Komite Senat menyusul terus meningkatnya angka serangan seksual di kalangan militer AS, yang juga terjadi di level para jenderal. Kekerasan seksual dan perkosaan yang melanda level atas militer AS beberapa pekan ini membuat para pemimpin militer AS menjadi target kecaman.

Senat mendesak pimpinan militer mengambil langkah besar, termasuk merevisi aspek hukum agar menghentikan hal yang memalukan ini yang bisa menghancurkan militer. "Kita tidak bisa berhasil mengatasi problem ini tanpa perubahan budaya secara keseluruhan dalam tubuh militer AS," ujar Senator Carl Levin, Ketua Komite, di depan jenderal bintang empat tersebut. "Disiplin merupakan jantung dari budaya militer dan kepercayaan adalah jiwanya," imbuh Levin.

Laporan serangan seksual dalam tubuh militer AS membuat sejumlah perwira tinggi dipecat dari militer. Perintah yang tegas dan disiplin merupakan esensi bagi adanya militer yang efisien dan efektif. Namun, sejauh ini, hukuman bagi anggota militer AS yang melakukan serangan seksual dinilai terlalu ringan. Bahkan, adanya komandan militer yang tidak menjalani proses pengadilan militer memperlihatkan betapa ringannya hukuman bagi para pelaku kekerasan seksual di kalangan militer AS.

Kekerasan seksual dalam tubuh militer AS diperkirakan cukup banyak karena selama ini para korban memilih mendiamkan kasus mereka. Namun, belakangan, kasus tersebut mulai mencuat. Seorang jenderal AU awal tahun ini dinyatakan bersalah atas kekerasan seksual pada seorang perwira perempuan yang mengaku mendapat perlakuan kekerasan ini saat di pengadilan.

Pihak AU AS kemudian melakukan pencegahan aksi kekerasan seksual ini dengan melakukan beragam program. Tetapi, bulan lalu, sejumlah penahanan atas aksi kekerasan seksual dilakukan di dekat Pentagon, Kementerian Pertahanan AS.

Seorang sersan pada Akademi Militer West Point juga menghadapi tuduhan karena secara diam-diam merekam video sejumlah kadet perempuan yang sedang tanpa busana. Bahkan, rekaman dilakukan saat para kadet perempuan ini sedang mandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com