Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Menarik Banyak Perhatian Asing

Kompas.com - 05/06/2013, 02:25 WIB

NAYPYIDAW, Selasa - Ratusan pemimpin global, eksekutif perusahaan multinasional, dan media asing berada di Myanmar untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia Asia Timur. Banyak orang tertarik dengan Myanmar setelah negara itu membuka diri dan perlahan terlepas dari isolasi pemerintahan militer.

Para pekerja di Naypyidaw, Selasa (4/6), sibuk mempersiapkan hajatan yang akan dihadiri sekitar 900 delegasi dan dimulai pada hari ini.

”Kami sangat sibuk,” ujar Set Aung, Wakil Menteri untuk Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi Myanmar.

Ratusan hotel yang beberapa di antaranya didirikan kroni junta militer siap menyambut para tamu. ”Ini adalah pertunjukan kami. Ini merupakan pertunjukan kami terhadap dunia,” ujar Menteri Pariwisata Htay Aung.

”Ini merupakan kunjungan orang asing terbanyak yang pernah saya lihat di sini. Akan sangat baik jika para pengunjung ini datang lagi pada masa yang akan datang,” ujar Kwaw Tun Oo, seorang petugas hotel.

Pemerintahan Presiden Thein Sein telah membuat komunitas internasional tercengang. Dalam dua tahun terakhir, program reformasi yang ia lakukan telah membuat Myanmar kembali ke percaturan global. Ratusan tahanan politik dibebaskan, termasuk pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi. Thein Sein juga berhasil melakukan gencatan senjata di tengah perang sipil. Baik Thein Sein maupun Suu Kyi dijadwalkan untuk berpidato di forum itu pada Kamis mendatang.

Selain itu, berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki perekonomian Myanmar. Kurs mata uang diambangkan tahun lalu. Bank sentral diberi keleluasaan untuk lebih independen. Hukum investasi asing juga telah dibuat.

Sanksi dicabut

Pencabutan sanksi ekonomi oleh Barat membuat banyak investor tertarik kepada negara yang memiliki banyak sumber daya tersebut. Coca-Cola, misalnya, kembali ke Myanmar setelah lebih dari enam dekade angkat kaki. Kemarin, Coca-Cola secara resmi memulai operasi pabrik di Myanmar.

Sushant Palakurthi Rao, Kepala Forum Ekonomi Dunia (WEF) Asia, mengatakan, Forum Myanmar merupakan pertemuan terbesar kelompok tersebut. ”Saya rasa jumlah delegasi sebanyak ini merupakan ekspresi jelas bahwa banyak sekali ketertarikan dari berbagai pihak,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com