JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulisto siap mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Bahkan, Kadin meminta agar pemerintah menghapus subsidi untuk BBM.
"Dari dahulu sudah ditegaskan, Kadin minta subsidi untuk BBM dihapuskan. Itu lebih drastis lagi daripada pemerintah," katanya, Selasa (4/6/2013).
Kadin menilai dengan adanya subsidi BBM, negara tidak akan berkembang karena beban tersebut. Lebih lanjut, Suryo menjelaskan anggaran subsidi BBM bisa untuk kepentingan yang lain.
Suryo menambahkan, para pengusaha dan investor tidak akan terkena dampak secara langsung akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan harga BBM tak akan memengaruhi kinerja pengusaha.
"Saya kira tidak begitu ada dampak (kenaikan harga BBM bersubsidi), investor tak melihat dari sisi kerugian," ungkap Suryo.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah merencanakan kenaikan harga BBM bersubsidi pada bulan Juni 2013, yakni harga Premium naik menjadi Rp 6.500 per liter dan Solar Rp 5.500 per liter.
Sebagai kompensasi, pemerintah memberikan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150.000 per bulan kepada 15,5 juta rumah tangga sangat miskin selama enam bulan untuk mengatasi dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Pemerintah saat ini sedang menggodok alokasi anggaran bantuan langsung sementara masyarakat yang akan dimasukkan ke dalam postur APBN Perubahan 2013. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.