Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perselisihan Bayangi Pertemuan UE-Rusia

Kompas.com - 04/06/2013, 02:25 WIB

YEKATERINBURG, SENIN - Pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa dan Rusia diawali, Senin (3/6), dengan dibayangi perselisihan pendapat. UE memutuskan tidak lagi memperpanjang embargo pengiriman senjata kepada kubu oposisi Suriah. UE juga memutuskan untuk melonggarkan cengkeraman Moskwa atas pasokan gas alam di UE.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ini dilaksanakan di Yekaterinburg, daerah Pegunungan Ural, Rusia. Presiden Suriah Vladimir Putin diharapkan bisa membangun hubungan dengan duet pemimpin UE, yakni Ketua Dewan Eropa Herman Van Rompuy dan Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

Baik para analis maupun pejabat bersama-sama mengatakan sedikit kemajuan yang diharapkan pada KTT itu. Hal ini disebabkan KTT ini didahului satu periode panjang krisis Suriah dan adanya usaha Rusia mempertahankan pengaruhnya terkait kebutuhan energi di Eropa.

Diabaikan

Meskipun pembicaraan mengenai perjanjian yang mencakup kedua belah pihak telah dilakukan, hasilnya diabaikan. Hal itu misalnya harapan warga Rusia boleh mendapatkan perjalanan bebas visa ke Eropa tahun ini belum diwujudkan.

”Hubungan kami dengan Eropa saat ini yang terburuk semenjak era pasca-Soviet,” kata Maria Lipman dari Carnegie Moscow Centre.

”Ketika hubungan terus memburuk dan semakin banyak masalah, ini akan memengaruhi pertemuan selama KTT dan tentu sulit menghasilkan kemajuan,” ujarnya.

Moskwa dan Brussels memiliki hubungan yang hangat sejak Putin naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2000 dengan misi untuk meningkatkan pengaruh Rusia. Namun, Putin telah mengesampingkan, bahkan menutup telinga, terhadap setiap kritik Barat atas kebijakannya.

Meski demikian, tidak ada masalah lain yang memecah belah kedua pihak selain Suriah. Uni Eropa memberikan dukungan kuat kepada kubu oposisi Suriah, sedangkan Putin mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.

”Subyek tentang Suriah akan menjadi salah satu tema pembicaraan,” kata Duta Besar Rusia untuk UE Vladimir Chizhov.

Menurut Chizhov, keputusan UE tidak memperpanjang embargo senjata terhadap kubu oposisi adalah ”sinyal langsung bahwa semua oposan harus bersabar sedikit. Dipastikan senjata akan mengalir lagi ke sana”.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bahkan melangkah lebih maju lagi. Menurut Shoigu, keputusan UE tak memperpanjang embargo senjata bagi oposisi sama artinya meniadakan larangan Moskwa untuk meningkatkan pasokan senjata bagi Assad, yang selama ini dihalangi perjanjian internasional.

”Setiap keputusan berarti dua sisi. Jika salah satu sisi mencabut larangan, sisi yang lain mungkin tak lagi merasa terdorong mempertahankan kewajiban yang pernah diadopsi sebelumnya,” kata Shoigu sebelum KTT.

Meluas

Di Suriah, keterlibatan milisi Hezbollah dalam pertempuran di Suriah tidak hanya terbatas di kota Al-Qusair, tetapi juga meluas ke kota lain, seperti Aleppo, Hama, dan pinggiran kota Damaskus. Pertempuran antara pasukan oposisi Suriah dan milisi Hezbollah juga meluas ke wilayah Lebanon.

Ribuan warga desa-desa di wilayah utara Aleppo, seperti diberitakan stasiun televisi Al Jazeera, mengungsi ke Turki dan wilayah lain di Suriah. Pengungsian itu menyusul beredarnya kabar, 5.000 pasukan pemerintah dan milisi Hezbollah bersiap menyerang desa-desa itu.

Pada Minggu malam lalu, pasukan pemerintah menembakkan rudal Scud ke Desa Kafr Hamra, utara Aleppo, yang menyebabkan tujuh warga tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka. Menurut Al Jazeera, masih ada korban yang tertimbun reruntuhan bangunan itu.

Pasukan oposisi juga menuduh pasukan pemerintah dan milisi Hezbollah melakukan sabotase pipa aliran air di Provinsi Hama, Suriah Tengah, setelah mereka menguasai pusat penampungan air di provinsi tersebut.(AFP/AP/MTH/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com