Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pengunjuk Rasa Turki Ditangkap

Kompas.com - 03/06/2013, 12:57 WIB

Pengunjuk rasa dan polisi bentok di distrik Besiktas, Istanbul, menjadikan peristiwa tersebut sebagai salah satu bentrokan terparah sejak kerusuhan terjadi tiga hari lalu.

Bangunan masjid, toko-toko, dan universitas telah berubah menjadi rumah sakit darurat untuk korban yang terluka.

Para pengunjuk rasa menggunakan batu untuk membuat barikade, dan polisi meresponsnya dengan gas air mata dan semburan air.

Pejabat setempat mengatakan lebih dari 1.700 orang telah ditangkap terkait protes yang menyebar pada 67 kota, walau banyak di antara mereka yang telah dibebaskan.

Wartawan BBC di Istanbul, Louise Greenwood, mengatakan, beberapa ribu orang ambil bagian dalam protes di luar stadion sepak bola baru yang belum beroperasi di Besiktas. Dia mengatakan, beberapa demonstran mengalami batuk hebat dan muntah setelah polisi menembakkan gas ke dalam kerumunan.

Di dekat lokasi tersebut, polisi juga berjuang untuk melindungi kantor perdana menteri, yang tampaknya menjadi titik fokus bagi demonstran.

Kerusuhan juga dilaporkan di ibu kota, Ankara, dan protes terjadi di puluhan kota-kota lain. Para pengunjuk rasa di Istanbul yang umumnya muda dan berasal dari kelas menengah perkotaan melakukan protes terhadap langkah islamisasi yang dilakukan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.

Sebagian demonstran khawatir Turki akan kembali menjadi negara Islam karena baru-baru ini pemerintahnya membatasi penjualan minuman beralkohol.

Erdogan mengatakan, para pengunjuk rasa tidak demokratis dan terinspirasi oleh partai-partai oposisi. Protes pertama terjadi daerah sekitar Gezi Park pada Minggu (2/6/2013), dan sebagian besar berlangsung damai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com