Direktur proyek perimbangan militer pada Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv, Yiftah Shapir, dalam artikelnya di harian The Jerusalem Post mengatakan, S-300 merupakan ancaman serius terhadap Israel di masa mendatang karena bisa mengubah perimbangan kekuatan militer di kawasan. Lebih dari itu, S-300 bisa setiap saat jatuh ke tangan Iran atau Hezbollah.
Ia memberi beberapa opsi bagi Israel dalam menghadapi pengiriman S-300 itu ke Suriah. Pertama, Israel bisa menyerang kapal laut yang mengangkut komponen S-300 itu dari Rusia ke Suriah. Kedua, Israel juga bisa menyerang komponen S-300 sebelum dirakit di Suriah.
Sistem pertahanan udara S-300 ditengarai memiliki jangkauan tembak sejauh 200 kilometer sehingga seluruh wilayah utara Israel sampai kota Tel Aviv tidak aman lagi.
Namun, Shapir menyebut, ancaman S-300 terhadap Israel belum secepatnya terjadi saat ini. Menurut dia, seandainya S-300 telah sampai di Suriah, butuh waktu untuk mengaktifkannya.(AFP/AP/REUTERS/CAL)