Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Tiananmen Kritik Presiden China

Kompas.com - 31/05/2013, 19:42 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Para keluarga korban pembunuhan Lapangan Tiananmen 1989 menyampaikan kritik terbuka terhadap Presiden Xi Jinping karena dianggap gagal menempuh reformasi politik.

Surat terbuka yang ditulis kelompok yang menamakan diri sebagai Ibu Tiananmen ini muncul beberapa hari menjelang peringatan pemberangusan unjuk rasa Lapangan Tiananmen tanggal 4 Juni.

Mereka menuduh Presiden Xi membuat langkah mundur yang besar ke arah ortodoksi Maoisme.

Xi Jinping ditunjuk sebagai pemimpin Partai Komunis China pada November 2012 dan menjadi presiden pada Maret 2013 untuk menggantikan Hu Jintao.

Kelompok Ibu Tiananmen terdiri dari para keluarga korban yang tewas ketika tentara dikerahkan untuk membubarkan para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa prodemokrasi di Beijing.

Mereka sejak lama menuntut agar kepemimpinan China mengaku kekerasan tersebut yang dilaporkan menewaskan ratusan orang walau jumlah korban jiwa itu masih diperdebatkan. 

Kecewa

Dalam suratnya, mereka menyebut Xi Jinping tidak pernah secara terbuka mengungkapkan "dosa" dari para pemimpin masa lalu atau meminta pertanggungjawaban dari orang tertentu.

Sebaliknya, seperti tertulis dalam surat terbuka, dia telah mencampurkan "hal-hal yang paling tidak populer dengan yang paling perlu disangkal" di bawah kepempimpinan Mao Tse Tung dan Deng Xiaoping.

"Hal ini telah menyebabkan orang-orang yang awalnya menaruh harapan kepadanya untuk menempuh reformasi politik tiba-tiba terjatuh ke dalam kekecewaan dan putus asa," seperti tertulis dalam surat tersebut.

Sejak berkuasa, Presiden Xi melancarkan kampanye besar-besaran melawan para pejabat yang korupsi, tetapi pemerintahannya tampaknya meningkatkan sensor atas internet dan menutup akun media sosial dari para pembangkang politik yang berpengaruh.

Surat terbuka Ibu Tiananmen ini muncul bersamaan dengan keberangkatan Xi Jinping ke Amerika Latin dan Karibia yang akan berakhir dengan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Masalah hak asasi manusia diperkirakan akan menjadi salah satu agenda dalam pertempuan Presiden Xi dan Obama pada tanggal 7 dan 8 Juni di California.

Selain itu, kedua pemimpin juga akan membahas masalah keamanan di Korea Utara, Suriah, Laut China Selatan, spionase internet yang menghangat belakangan ini, serta sengketa perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com