Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara AS Akan Mengaku Bersalah Bunuh 16 Warga Sipil Afganistan

Kompas.com - 30/05/2013, 16:45 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang tentara Amerika Serikat yang dituduh membunuh 16 warga sipil Afganistan tahun lalu akan mengaku bersalah untuk menghindari hukuman mati, demikian seperti dikatakan pengacara terdakwa.

Staf Sersan Robert Bales akan mengajukan pernyataan bersalahnya dalam sidang yang dijadwalkan pada tanggal 5 Juni.

Dia meninggalkan sebuah pos Amerika Serikat di provinsi Kandahar, Afganistan pada dini hari, 11 Maret 2012, dan menyerang dua desa di dekatnya. Kebanyakan korban adalah perempuan dan anak-anak.

Anggota keluarga dari mereka yang tewas mengatakan kepada kantor berita Associated Press mereka marah akan kemungkinan bahwa Bales mungkin tidak mati.

"Untuk hal yang satu ini, kita akan membunuh 100 tentara Amerika," kata Mohammed Wazir, yang memiliki 11 anggota keluarga tewas, termasuk ibu dan anak perempuan berusia dua tahun.

"Hukuman penjara tidak memiliki arti apa-apa," ujar Jan, yang istri dan tiga kerabat lainnya tewas dalam pembantaian itu, mengatakan kepada AP.

"Saya tahu kita tidak memiliki kekuatan sekarang. Tapi saya akan menjadi lebih kuat, dan jika ia tidak digantung, saya akan balas dendam." 

Menggila

Pengacara Bales mengatakan kliennya menyesali pembunuhan tersebut, tetapi tidak akan membahas rincian tentang apa yang akan dikatakan Bales kepada hakim di persidangan.

Pengacaranya, John Henry Browne, menggambarkan Bales "menggila" pada malam serangan.

Insiden itu selain menewaskan 16 orang, enam warga sipil Afghanistan juga terluka.

Tujuh belas korban adalah perempuan dan anak-anak, dan banyak dari mereka ditembak di kepala. Beberapa mayat menumpuk dan dibakar.

Sersan tim pembela Bales 'mengatakan mereka menilai tentara itu tidak akan mampu membuktikan klaim kegilaan atau kurangnya kapasitas mental.'

Sebelumnya, Bales yang dituntut hukuman mati ini, mengaku tak ingat semua yang terkait peristiwa penembakan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com