Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Pria Singapura Operasi Payudara

Kompas.com - 30/05/2013, 03:58 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Mendengar banyak wanita yang tidak segan-segan menghabiskan ribuan dollar Singapura untuk memperbesar ukuran payudaranya tentu bukanlah hal yang aneh. Namun, bagaimana jika pria menghabiskan jumlah yang sama banyak, tetapi untuk memperkecil payudaranya?

Fenomena memperkecil payudara saat ini sedang populer di kalangan pria negeri jiran. Memiliki payudara yang terlalu besar, dalam istilah kesehatan, dikenal sebagai gynaecosmatia. Kondisi ini kebanyakan muncul ketika sedang mengalami pubertas.

Gynaecosmatia bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun, itu dinilai dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Chua Jun Jin, pakar operasi plastik di RS Mount Elizabeth, menjelaskan, dia sudah banyak menemui pria yang merasa malu, rendah diri, dan khawatir menjadi bahan ledekan.

Kebanyakan dari mereka adalah anak muda yang relatif sangat memperhatikan penampilan. "Khususnya jika mereka wajib militer, tentu perlu berenang, ke gym, atau latihan fisik, semuanya dilakukan tanpa baju dan ketika itulah mereka merasa rendah diri," papar Chua.

Menurut Chua, ada dua teknik yang bisa dipakai untuk mengecilkan payudara. Pertama ialah dengan melakukan operasi sederhana, yaitu dokter akan membuat sayatan kecil di bawah puting, dan kemudian mengeluarkan lemak yang ada. Teknik kedua adalah dengan penyedotan lemak melalui puting.

Proses operasi berlangsung singkat, kata Chua, yakni 30 menit hingga 2 jam. Pasien dapat langsung pulang ke rumah seusai operasi. Biayanya sekitar 1.800 dollar Singapura hingga 12.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 14 juta-Rp 90 juta.

Sementara itu, sedot lemak butuh biaya sekitar 6.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 48 juta. "Kebanyakan dari mereka merasa puas dengan hasil operasi. Mereka menemukan kembali kepercayaan diri, berhasil lepas dari 'gangguan kesehatan' dan sosial," ujar Chua.

Sumber: Asiaone

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com