Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2013, 23:10 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com — Warga Buddha bersenjatakan pemukul kayu dan golok membakari rumah warga Muslim, Rabu (29/5/2014), dalam kerusuhan hari kedua di kota Lashio.

Kondisi terbaru ini berbeda dengan klaim pemerintah lewat media massa yang mengatakan kepolisian dan militer Myanmar sudah berhasil menguasai keadaan di kota itu.

Wartawan Reuters mellihat sejumlah pemuda dan anak-anak menggunakan sepeda motor dan berjalan kaki sambil melakukan penjarahan di berbagai sudut kota berpenduduk 130.000 jiwa yang terletak 700 kilometer dari Yangon itu.

Akibat kerusuhan itu, setidaknya satu orang tewas dan empat lainnya terluka dalam perkelahian yang pecah pada pukul 02.00 dini hari. Demikian disampaikan juru bicara Presiden Thein Sein, Ye Htut, lewat akun Facebook-nya.

"Polisi menembakkan senjata mereka untuk membubarkan massa," kata Htut.

Menjelang malam, sejumlah rumah dan toko milik warga Muslim masih terbakar di salah satu sudut kota. Kondisi ini menegaskan kesulitan yang dihadapi pemerintah dalam menyelesaikan masalah kerusuhan sektarian di kawasan pegunungan tersebut.

"Saya tak tahu ke mana orang Muslim pergi. Mereka semua kabur," kata Kyaw Soe Win, seorang penduduk pemeluk Buddha.

Sementara itu, stasiun televisi Pemerintah Myanmar melaporkan, sebuah masjid, pesantren, dan sejumlah toko hangus terbakar sejak kerusuhan itu pecah pada Selasa (28/5/2013).

Kerusuhan pecah setelah warga Buddha mendengar kabar seorang pria Muslim membakar seorang perempuan Buddha hingga menyebabkan perempuan itu terluka parah.

Sejak Juni tahun lalu, Myanmar berjuang menghadapi kerusuhan sektarian saat bentrokan antara etnis Rakhine yang memeluk Buddha dan warga Muslim Rohingya pecah di Negara Bagian Rakhine.

Kerusuhan itu berlanjut dengan serangan terorganisasi etnis Rakhine terhadap komunitas Rohingya pada Oktober 2012. Kejadian itu dinilai organisasi HAM Human Right Watch (HRW) sebagai sebuah upaya pembersihan etnis.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com