RIYADH, KOMPAS.com — Seorang penulis asal Arab Saudi, Abdullah Mohammad Al-Dawood, menyerukan kepada para pengikut akun Twitter-nya untuk melecehkan para kasir perempuan yang bekerja di berbagai toko.
Al-Dawood, yang sudah menulis sejumlah buku, memicu perdebatan setelah meluncurkan hashtag harass_female_cashiers, yang tujuannya untuk menekan perempuan Saudi untuk tinggal di rumah ketimbang bekerja.
Seruan Al-Dawood yang memiliki 97.000 pengikut di Twitter ini didukung oleh seorang ulama konservatif, Khalid Ebrahim Al Saqabi.
Menurut Al Saqabi, rencana Pemerintah Saudi menerbitkan undang-undang yang mencegah pelecehan seksual di tempat kerja mixgender hanya akan mendorong semakin maraknya penyelewengan.
"Kenapa menteri tenaga kerja terlalu pusing mencarikan pekerjaan untuk perempuan dan bukan untuk laki-laki?" kata Al Saqabi.
Kampanye Al-Dawood yang menentang upaya mendorong perempuan bekerja memicu kecaman di jejaring sosial Twitter. Namun, sebagian orang lainnya memuji Al-Dawood sebagai pejuang melawan upaya pemerintah untuk lebih membawa Saudi berkiblat ke Barat.
Salah seorang pengikut akun Al-Dawood menyatakan penentangannya terhadap undang-undang perlindungan perempuan yang direncanakan Pemerintah Saudi.
"Itu hanya undang-undang buatan manusia dan tak bisa diterima di kerajaan yang diperintah dengan hukum Tuhan," kata seorang pengikut akun Al-Dawood.
Namun, pengguna Twitter lain mengecam seruan Al-Dawood dan menganggap penulis itu justru mencoreng wajah Islam.
"Manusia seperti apa yang mengajak orang muda melakukan pelecehan seksual," kata seseorang bernama Waleed Al Khawaji.
Sejak 2011, lebih dari 500.000 perempuan Saudi mulai bekerja di berbagai sektor swasta. Perubahan ini tak lepas dari program pemerintah yang ingin mengembangkan perekonomian negara tersebut dari sektor non-minyak bumi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.