Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Korup China, Andalkan "Humas Hitam"

Kompas.com - 27/05/2013, 15:08 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — "Tak peduli seberapa besar atau seberapa senstifnya berita itu, kami bisa membuatnya menghilang."

Kalimat di atas adalah janji yang disampaikan Yage Times, salah satu perusahaan "humas hitam" China terbesar dan paling terkenal.

Apa itu perusahaan humas hitam? Perusahaan seperti ini biasanya digunakan para pejabat yang diduga terlibat korupsi. Nah, mereka ini biasanya ingin agar nama dan kasus mereka tak banyak muncul di media massa, khususnya internet.

Perusahaan seperti Yage Times ini yang kemudian bekerja untuk membersihkan semua berita buruk kliennya.

Para pejabat China belakangan diperiksa aparat keamanan terkait dugaan tindak pidana korupsi. Para kader partai komunis segala level kini khawatir mereka terseret kasus-kasus korupsi.

Secara khusus, para pejabat korup ini sangat takut kepada media internet karena kisah-kisah pejabat korup dengan mudah tersebar.

Setelah cerita skandal korupsi tersebar luas, itu akan menjadi tekanan untuk partai yang akhirnya meluncurkan penyelidikan dan pembersihan.

"Sebanyak 42 persen kasus korupsi tahun ini dibongkar publik lewat informasi di internet," kata Zhang Shaolong, petinggi unit kedisiplinan partai komunis.

Dampak dari kerap terbongkarnya kasus korupsi ini ialah bisnis "humas hitam" meningkat drastis di China.

Sekitar 30 perusahaan "humas hitam" kini bersaing memberikan tawaran bagi para pejabat, pebisnis nakal, dan selebriti yang terlilit skandal untuk membersihkan nama mereka di dunia maya.

"Kami baru-baru ini menolong kepala polisi di Jieyang, Guangdong. Kami menghapus serangkaian cerita tentang dia di internet. Namun, kami tak bisa memberi tahu siapa klien kami itu," kata seorang perwakilan sebuah perusahaan humas hitam Geshigufang.

"Kami membersihkan nama klien di berbagai blog, forum, situs berita, Weibo (Twitter ala China), semuanya," tambah dia.

"Harga untuk pekerjaan ini adalah 13.000 yuan (hampir Rp 21 juta) untuk menghapus berita dari situs harian People's Daily atau Xinhua," kata dia.

"Harganya akan sedikit lebih mahal jika harus menghapus dari situs pemerintah. Untuk menghapus berita dari situs People's Daily, klien harus menunjukkan secara spesifik artikel yang akan dihilangkan. Kami juga harus meminta izin editor di sana karena terlalu berisiko menghapus artikel di situ," tambah dia.

Ternyata, Geshigoufang, yang mengiklankan diri lewat situs belanja Taobao itu, cukup sibuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com