Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Tolak Tawaran Diskusi Korut

Kompas.com - 27/05/2013, 11:30 WIB

SEOUL, KOMPAS.com — Korea Selatan, Senin (27/5/2013), menolak tawaran dialog dari Korea Utara untuk merundingkan masalah perlucutan senjata nuklir.

Korsel juga mengecam sejumlah pernyataan Korut yang menyerang pribadi Presiden Park Geun-hye.

"Tindakan lebih penting ketimbang kata-kata," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Kim Hyung-seok.

Kim menambahkan, tawaran dialog itu terdapat dalam surat yang dibawa utusan pemimpin Korut Kim Jong Un untuk Presiden China Xi Jinping, Jumat lalu.

Sejumlah media China melaporkan isi surat itu, yang antara lain adalah keinginan Korea Utara untuk kembali membicarakan masalah denuklirisasi bersama China, AS, Rusia, dan Jepang.

Kabar itu langsung disambut sebelah mata di Korea Selatan. Para pengamat menilai pernyataan Korut itu hanya untuk menyenangkan Beijing, ketimbang sebuah keinginan serius dari negeri komunis itu.

Seoul dan Washington mendesak agar Korea Utara menunjukkan komitmennya meninggalkan program nuklir sebelum pembicaraan resmi digelar.

"Jika Utara benar-benar menginginkan dialog, langkah pertama yang harus dilakukan adalah merespons seruan kami untuk membicarakan lebih dulu soal kompleks industri Kaesong," tambah Kim Hyung-seok.

Kawasan industri Kaesong adalah korban nyata dari dua bulan ketegangan di Semenanjung Korea yang menyusul uji coba nuklir Korea Utara pada Februari lalu.

Kaesong yang dibangun di wilayah Korea Utara hanya beberapa kilometer dari perbatasan, adalah sebuah simbol kerja sama kedua Korea.

Kawasan industri ini menampung 120 buah perusahaan yang mempekerjakan 53.000 warga Korea Utara.

Sayangnya, ketegangan antara kedua Korea berujung pada penutupan kawasan industri ini April lalu. Akhirnya, Korsel memutuskan untuk menarik semua warga negaranya yang bekerja di Kaesong.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com