Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Radikal Inggris Dukung Aksi Pemenggalan

Kompas.com - 24/05/2013, 17:16 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Seorang ulama radikal memuji aksi pemenggalan seorang serdadu Inggris yang dilakukan tersangka Michael Adebolajo.

Omar Bakri Muhammad, yang kini tinggal di Beirut, Lebanon, setelah dilarang tinggal di Inggris, bahkan menyebut Adebolajo sebagai seorang pahlawan.

Kepada harian The Independent, Omar Bakri memahami mengapa Adebolajo sampai tega melakukan perbuatan keji itu terhadap prajurit Lee Rigby (25).

"Menurut Islam, perbuatan dia bisa dibenarkan. Dia tidak mengincar warga sipil. Dia menyerang seorang serdadu dalam sebuah operasi. Untuk orang-orang di sini (Timur Tengah), dia adalah pahlawan," kata Omar Bakri.

Omar Bakri bahkan mengaku secara pribadi dia mengenal Adebolajo dan dialah yang membuat pria keturunan Nigeria itu menjadi mualaf.

Menurut Omar Bakri, dia dulu memiliki sebuah toko di London yang kerap dikunjungi Adebolajo. Dalam setiap kunjungan, mereka berdua selalu membicarakan "arti kehidupan", lalu Adebolajo mulai menghadiri diskusi-diskusi terbuka.

Lahir di Suriah, Omar Bakri Muhammad dikenal dengan sebutan "Ayatollah dari Tottenham". Dia mendapatkan suaka di Inggris pada 1986 dan kemudian mendirikan Hizbut Tahrir di Inggris.

Saat dia keluar dari Hizbut Tahrir akibat perselisihan, Omar Bakri kemudian mendirikan kelompok Al-Muhajiroun. Beberapa anggota kelompok ini diyakini menjadi pelaku bom bunuh diri.

Namun, setelah pengeboman London pada 2005, Omar Bakri Muhammad memutuskan untuk meninggalkan Inggris karena selalu dibuntuti aparat keamanan Inggris.

Pada 2007, dalam sidang sekelompok warga Inggris keturunan Pakistan yang berencana menculik dan memenggal seorang prajurit Inggris, diperdengarkan sebuah rekaman yang berisi suara Omar Bakri.

Dalam rekaman itu, Omar Bakri merestui aksi pemenggalan terhadap siapa pun yang dianggap menjadi musuh Islam.

Seusai serangan Israel ke Lebanon, Omar Bakri mencoba kembali ke Inggris, tetapi niat itu batal setelah dia mengetahui pemerintah Inggris tidak akan memperbolehkannya masuk ke negeri itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com