Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAEA: Program Nuklir Iran Alami Kemajuan Signifikan

Kompas.com - 23/05/2013, 15:43 WIB
VIENNA, KOMPAS.com — Dalam laporan yang dirilis Rabu (22/5/2013), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyebut Iran membuat kemajuan signifikan dalam program nuklirnya.

IAEA bahkan menyebut kemajuan itu semakin membuka kesempatan Iran untuk memproduksi bom bertenaga nuklir.

Laporan empat bulanan terakhir IAEA menyebut Teheran telah mempercepat instalasi peralatan untuk proses pengayaan uranium di reaktor nuklir Natanz.

IAEA juga memaparkan kemajuan pembangunan sebuah reaktor nuklir lain di Arak, bagian tengah. Reaktor Arak inilah yang dikhawatirkan negara-negara Barat akan menjadi pemasok plutonium untuk Iran.

Di samping perkembangan terbaru reaktor nuklir Natanz, laporan IAEA juga mencatat Iran belum memulai operasi peralatan baru di reaktor Fordo, yang dibangun di perut sebuah gunung di dekat kota suci Qom.

IAEA juga menyebut sejauh ini Iran sudah memproduksi 324 kilogram uranium dengan 20 persen pengayaan. Jumlah ini 44 kilogram lebih banyak dibanding tiga bulan lalu. Namun, dari jumlah itu, sebanyak 140,8 kilogram uranium digunakan untuk produksi bahan bakar.

Para pakar nuklir mengatakan, dibutuhkan sekitar 240-250 kilogram uranium untuk membuat satu unit bom nuklir.

Menanggapi laporan terbaru IAEA ini, Kementerian Luar Negeri AS menilainya sebagai sebuah perkembangan buruk yang menandai satu dekade program nuklir Iran.

Plutonium dan uranium yang sudah melalui proses pengayaan dapat digunakan sebagai bahan pembuat senjata nuklir.

Korea Utara menggunakan plutonium untuk senjata nuklirnya yang diuji coba pada 2006 dan 2009.

Sementara uranium menjadi bahan utama "Little Boy" bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com