Singapura, Kompas
”Saat ini, pembeli dari Indonesia menempati posisi ketiga setelah China dan Malaysia, yaitu sekitar 20 persen dari total pembeli asing atas rumah tinggal di Singapura. Namun, melihat kecenderungannya sekarang ini, tak tertutup peluang pembeli Indonesia mencapai posisi kedua setelah Malaysia pada tahun depan,” ujar Direktur Eksekutif Penjualan Properti Far East Organization Augustine Tan kepada pers di Singapura, Rabu (22/5), seperti dilaporkan wartawan
Data Urban Redevelopment Authority Singapura hingga semester I lalu menunjukkan, warga negara China yang membeli properti di negeri itu mencapai 30 persen. Disusul Malaysia (27 persen), Indonesia (24 persen), dan India (6 persen).
”Kami menawarkan rumah tinggal yang berbeda, unik, modern, dan inovatif sehingga menarik. Mungkin menawarkan konsep yang selama ini belum banyak dikenal seperti rumah yang sekaligus kantor (
Untuk itu, perusahaannya membuka kantor cabang di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, dan Bandung.
Marketing Executive Property Sales Far East Organization Novriyanto Lius menambahkan, tahun depan minat orang Indonesia diperkirakan bertambah. ”Bisa jadi naik menjadi 27 persen karena menjelang pemilihan umum tahun 2014. Ini karena terjadinya eskalasi politik sehingga mungkin orang-orang kaya di Indonesia khawatir terjadi sesuatu sehingga memilih tinggal sementara di Singapura,” ujarnya.