NEW DELHI, KOMPAS.com — Sonali Mukherjee (28), tak akan melupakan malam naas saat dia berusia 17 tahun. Saat itu, dua laki-laki menerobos masuk ke kamar tidurnya, lalu menyiram wajahnya dengan air keras.
Akibatnya, 95 persen wajah perempuan itu rusak. Akibat lain, ayahnya terpaksa menjual tanah warisan dan semua perhiasan ibunya untuk biaya operasi wajah sang putri.
"Ayah saya menghabiskan semua uangnya. Dia menjual tanah kami, perhiasan, dan semua miliknya untuk pengobatan saya dan berharap ada keadilan," kenang Sonali.
"Pada akhirnya kami kehilangan semuanya dan para penjahat itu masih bebas di luar sana," tambah Sonali seperti dikutip CNN.
Dengan semua uang orangtuanya, Sonali sudah melakukan 26 kali operasi restorasi wajah. Namun, Sonali masih harus menjalani operasi ke-27. Sayangnya, orangtua Sonali kini sudah benar-benar kehabisan uang.
Akhirnya, Sonali memutuskan untuk mengikuti kuis dengan hadiah terbesar di India, "Who Wants to Be a Millionaire" akhir tahun lalu.
Keberuntungan memayungi Sonali yang akhirnya memenangi hadiah utama kuis sebesar 30.000 poundsterling atau hampir Rp 450 juta yang akan digunakan untuk melanjutkan pemulihan wajahnya itu.
Namun, Sonali mengatakan, keputusannya untuk tampil di televisi nasional mengikuti kuis bukan sekadar didorong kebutuhannya akan uang.
"Saya ikut kuis ini dengan dua alasan. Pertama saya memang membutuhkan uang. Kedua, saya ingin dunia tahu apa yang harus dialami seorang korban serangan air keras di negeri ini," kata Sonali.
Sejak menjadi korban serangan air keras, keluarga Sonali tidak menerima bantuan apa pun dari negara untuk pengobatan wajahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.