Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pemukulan Karyawan Picu Kemarahan di Singapura

Kompas.com - 22/05/2013, 16:10 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Seorang supervisor di sebuah perusahaan Singapura yang terekam video menampar seorang pegawai magang menghadapi masalah setelah video itu beredar di situs web dan memicu kemarahan publik.

Polisi memastikan kepada AFP bahwa sebuah laporan telah disampaikan terkait tindakan supervisor itu, yang bekerja di sebuah perusahaan perangkat lunak. Departemen Tenaga Kerja Singapura mengatakan, pihaknya juga telah diberi tahu tentang dugaan kasus penyiksaan di tempat kerja itu.

Video berjudul “Singapore Office Bully” yang berdurasi 17 detik itu pertama kali diunggah di Youtube pada Jumat (17/5) lalu, yang menunjukkan sang supervisor berulang kali menampar seorang pria muda yang digambarkan media lokal sebagai pegawai magang berusia 29 tahun.

Seorang rekan pegawai magang itu, yang memfilmkan video tersebut, mengatakan dalam sebuah posting di sebuah forum online bahwa ia telah melihat supervisor itu "terus mengintimidasi" rekan kerjanya begitu memulai magang.

Ketika ia mengonfrotasi bos itu tentang apa yang dilakukannya, sang supervisor menjelaskan bahwa "ada sebuah cerita di balik" penyiksaan tersebut. "Dia mengatakan bahwa rekan saya tampaknya punya semacam inferiority complex dan tampaknya atasan saya itu sedang mencoba untuk 'mendidik' dia mengatasi hal itu," katanya.

"Saya pikir ini konyol, bagaimana bisa Anda mendidik seseorang dengan memukul mereka? Rekan kerja saya itu sangat pemalu dan tampaknya seperti jenis orang yang tidak akan membela dirinya sendiri."

Harian The Straits Times, Rabu, melaporkan bahwa setelah video itu beredar, dua mantan pegawai magang di perusahaan yang sama juga mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja dalam ketakutan saat di bawah supervisor itu. Koran lokal berbahasa China, Shin Min, mengatakan pegawai magang itu, seorang lulusan universitas, dibayar 500 dollar Singapura (3,8 juta) per bulan dan orangtuanya mungkin meminta kompensasi dari perusahaan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com