Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Tangkap 10 Terduga Mata-mata Iran

Kompas.com - 21/05/2013, 21:18 WIB

RIYADH, KOMPAS.com — Pemerintah Arab Saudi menangkap 10 orang lagi yang dicurigai adalah bagian dari jaringan mata-mata Iran yang diungkap dua bulan lalu. Demikian pernyataan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Selasa (21/5/2013).

Para tersangka ini terdiri atas delapan warga Saudi, seorang Lebanon, dan seorang lainnya warga Turki. Dengan penangkapan 10 orang ini, maka aparat Saudi sudah menahan 28 orang yang terkait kegiatan mata-mata Iran.

Sejauh ini, Pemerintah Saudi sudah melepaskan seorang warga Lebanon yang ditahan pada Maret lalu.

"Hasil dari penyelidikan aparat keamanan menghasilkan penangkapan 10 orang yang terkait kegiatan mata-mata ini," demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Saudi.

Pada 19 Maret, pemerintah menahan 16 warga Saudi, seorang Iran dan seorang Lebanon di empat wilayah di Arab Saudi, termasuk daerah kaya minyak di bagian timur yang mayoritas penduduknya adalah pemeluk Syiah.

Sepekan setelah penangkapan itu, Pemerintah Arab Saudi mengatakan, mereka yang ditahan terkait sel mata-mata yang memiliki hubungan langsung dengan dinas intelijen Iran. Pemerintah Iran membantah tudingan ini.

Arab Saudi yang mayoritas penduduknya adalah Muslim Sunni memiliki hubungan yang kurang baik dengan Iran.

Hubungan kedua negara makin buruk setelah intervensi militer Saudi memadamkam unjuk rasa pro-demokrasi yang digelar warga Syiah di Bahrain pada awal 2011.

Di waktu bersamaan, secara sporadis muncul aksi-aksi unjuk rasa di kota-kota Provinsi Timur yang mayoritas penduduknya adalah warga Syiah.

Bahkan betrokan antara polisi dan warga Syiah yang merasa menjadi warga kelas dua semakin sering terjadi.

Diperkirakan sebanyak dua juta pemeluk Syiah hidup di antara 27,5 juta penduduk Arab Saudi. Pada 27 Maret, 135 ulama tokoh Syiah, 36 di antaranya ulama, mendesak pemerintah untuk membebaskan warga Syiah yang ditahan karena dituduh melakukan kegiatan mata-mata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com